Bahas Pariwisata Berbasis Masyarakat, Poltekpar Hadirkan Kepala Desa Waturaka NTT
Dalam rilis yang diterima tribun-timur.com, Greg mengatakan, untuk membentuk Pokdarwis, ada beberapa langkah yang harus dilakukan.
Penulis: Hasrul | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar bekerjasama dengan SwissContact menggelar Kuliah umum bertemakan "Community Base Tourism", Jumat (23/9/2016).
Kuliah umum yang diikuti mahasiswa Program Studi Manajemen Kepariwisataan (MKP) tersebut dibuka oleh Pembantu Direktur I Bidang Akademik, Herry Rachmat Widjaja MMPar.
Hadir sebagai narasumber Konsultan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Gregorius Manao. Selain itu, seminar tersebut dihadiri langsung Kepala Desa Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Nusa Tenggara Timur, Alloysius Djira Loy dan Kepala Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Balisius Leta Odja.
Desa Waturaka merupakan salah satu daerah yang telah mengimplementasikan Community Based Tourism dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Dalam rilis yang diterima tribun-timur.com, Greg mengatakan, untuk membentuk Pokdarwis, ada beberapa langkah yang harus dilakukan.
Mulai dari pendekatan kepada stake holder, melakukan fasilitasi pembentukan kelompok, mengidentifikasi potensi produk wisata bersama dengan kelompok, penguatan kelompok, hingga promosi dan pemasaran.
Implementasi Pokdarwis di Waturaka juga menemui hambatan, seperti masih kurangnya kesadaran masyarakat akan potensi wisata dan kurangnya sumber daya manusia.
"Sikap pesimis terhadap pengembangan pariwisata, adanya konflik politik di desa, kurangnya dukungan dari pemerintah daerah juga menjadi kendala,"katanya.
Sementara itu, Deputy Program Manager Swisscontact Wisata, Ferry Sabam Samosir mengatakan, Waturaka merupakan salah satu program Pokdarwis yang pertama dilakukan dan telah terlihat jelas hasilnya.
"Waturaka kami pilih sebagai desa wisata binaan karena memiliki potensi wisata, salah satunya adalah karena lokasinya yang dilalui oleh wisatawatawan yang akan menuju Danau Kelimutu,"ujarnya.(*)