Sopir AKDP Sulsel Keluhkan Banyaknya Mobil Pelat Gantung
Mereka kesulitan mendapatkan penumpang akibat ulah para sopir mobil berpelat gantung.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Banyaknya mobil Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang menggunakan pelat gantung dikeluhkan oleh para sopir.
Salah satu sopir AKDP, Haris (53) yang ditemui di Terminal Mallengkeri Makassar, Senin (27/6/2016) mengaku kesulitan mendapatkan penumpang akibat ulah para sopir mobil berpelat gantung.
"Kami ini para sopir yang di sini (terminal) sudah merasa tidak nyaman dengan kondisi seperti ini, terlalu banyak mobil pelat gantung yang seenaknya menaikkan dan menurunkan penumpang," kata Haris.
Mobil pelat gantung menurut Haris begitu bebas berkeliaran di Kota Makassar menjemput para penumpang yang ingin ke daerah.
"Mereka itu jemput penumpang dari pelabuhan, bandara, bahkan di depan rumahnya langsung, sementara mobil kami yang tak bisa beroperasi di dalam kota, tidak dapat apa-apa," keluh Haris yang sehari-harinya menjadi sopir mobil jurusan Makassar-Bulukumba ini.
Ia pun berharap ada ketegasan dari Kemenhub terkait persoalan ini.
"Kami setiap hari harus bayar retribusi di enam titik antara Makassar dan Bulukumba, sementara mereka tidak membayar, sampai di sini penumpang kami diambil. Tolong pemerintah tegaslah melihat hal ini," pungkasnya. (*)