Kejari Toraja Bentuk Tim Pemburu Koruptor, "Korupsi di Daerah Ini Tinggi"
Kajari Tana Toraja saat ini hanya dikawal enam jaksa penyidik.
Penulis: Yultin Rante | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE-Kejaksaan Negeri (Kejari) Tana Toraja Sulsel membentuk tim khusus untuk memberangus koruptor di Toraja.
Namanya Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah disingkat TP4D.
"Kita bentuk tim ini sesuai intruksi Kajati SulSel,” kata Kepala Seksi Intelejen Kajari Tana Toraja Amri Kurniawan (37) kepada tribuntoraja.com, Rabu (27/1/2016) pagi.
Tim ini dibentuk bukan untuk ditakuti.
Data Kajari Tana Toraja, kasus korupsi di dua kabupaten di Toraja, Tana Toraja dan Toraja Utara cukup tinggi.
"Kadang itu pejabat main kucing-kucingan dengan kami, kami bukan penjahat, kami sangat terbuka,” kata mantan Kasipudsus Kajari Timika tersebut.
Kajari Tana Toraja saat ini hanya dikawal enam jaksa penyidik.
Kasus Narkoba, dan penjurian makam-makam kuno juga menjadi perhatian Kajari Tana Toraja.
Tidak Tidur Nyenyak
Senin (25/1/2016), Amri Kurniawan menyampaikan, pihaknya menelusuri pengadaan bibit di Dinas Peternakan Toraja Utara senilai Rp 2,4 miliar yang diduga fiktif.
“Sudah tingkat lidik,” katanya kepada tribuntoraja.com.
Amri menyampaikan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus tersebut.
Begitu pula kasus dugaan korupsi lainnya seperti Alkes RSUD Lakipadada dan proyek patung raksasa Yesus.
"Saya tidak akan kasih tidur nyenyak para koruptor di Toraja,” tegas alumnus pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar ini.
Patung Yesus Rp 3,8 M