Gara-Gara Tak Kerjakan PR, 7 Murid SD di Pangkep Dianiaya Guru
Rata-rata korban mengalami luka memar pada bagian paha dan lengan.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, PANGKEP - Tujuh murid kelas VI SD 16/24 Desa Bulu Tellue, Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep, melapor ke Dinas Pendidikan Pangkep setelah dianiaya oleh oknum gurunya, Sabtu pekan lalu. Mereka didampingi Forum Mahasiswa Tondong Tallasa ( FKMT), Selasa (20/10/2015).
Ketua FKMT, Syahrul mengatakan, ketujuh bocah tersebut tidak mau lagi masuk sekolah karena trauma psikologis. Rata-rata korban juga mengalami luka memar pada bagian paha dan lengan.
"Kami meminta oknum guru itu dicopot. Untuk apa dipertahankan, dia tidak mendidik lagi. Justru melukai muridnya. Seharusnya seorang guru tidak melakukan hal itu dan seharusnya menjadi contoh yang baik," katanya.
Bocah tersebut dianiaya gurunya lantaran tidak mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru.
Syahrul mengecam setiap bentuk kekerasan dan diskriminasi pendidikan serta hal-hal yang menyebabkan psikologi peserta didik terganggu, khususnya di Desa Bulu Tellue Kecamatan Tondong Tallasa.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep, Abdul Hamid menyesalkan tindakan oknum guru tersebut. Dia mengaku kecewa karena guru itu menganiaya muridnya dengan alasan tidak mengerjakan tugas.
Pihaknya segera, memanggil guru tersebut dan akan melakukan pembinan supaya tidak melakukan hal serupa. Jika punya masalah pribadi di rumah, jangan dibawa ke sekolah dan dilampiaskan kepada muridnya.
"Secepatnya kami panggil. Seharusnya dia tidak melakukan itu. Apapun kesalahan murid, kita tidak boleh melakukan kekerasan. Kami akan pelajari sebab akibat dari kejadian tersebut," katanya. (*)