Mau Terhindar Keputihan? Perhatikan Cara Anda Berpakaian, Ini Kata Ahli
menurut dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Siloam Hospital, dr Elizabeth C Jusuf MKes SpOG,
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Ilham Mangenre
Laporan Wartawan Tribun Timur, Anita Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Siloam Hospital Makassar, dr Elizabeth C Jusuf MKes SpOG, mengatakan, keputihan keputihan bisa dicegah dengan memerhatikan cara berpakaian.
"Hindari pemakaian pakaian dalam atau celana panjang yang terlalu ketat, tidak duduk dengan pakaian basah karena jamur lebih senang pada lingkungan yang basah dan lembab, serta menggunakan pakaian dalam dari bahan katun agar sirkulasi udara tetap terjaga," kata dr Elizabeth di Makassar, Sabtu (5/9/2015).
Elizebeth menjelaskan, keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).
Menurutnya, sekitar 15 persen wanita terinfeksi, tetapi gejala keputihan dan gatal-gatal terjadi hanya dalam tiga persen hingga lima persen wanita.
"Keluarnya cairan dari vagina adalah normal pada usia reproduksi, cairan tersebut jumlahnya tidak banyak, jernih, tidak bau dan tidak gatal,"katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, secara alami cairan yang keluar merupakan produksi dari kelenjar di mulut rahim, bercampur dengan sel-sel vagina, bakteri dan sekresi kelenjar-kelenjar di jalan lahir.
Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi. Pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 saat menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan seksual.
Sedangkan, keputihan abnormal dapat terjadi pada semua alat genitalia, baik karena infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan penyangga, dan pada infeksi penyakit hubungan seksual.
"Keputihan bukan merupakan penyakit melainkan suatu gejala. Gejala keputihan tersebut dapat disebabkan oleh faktor fisiologis maupun faktor patologis,"jelasnya.
Gejala keputihan karena faktor fisiologis, yaitu cairan dari vagina berwarna kuning, tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal dan jumlah cairan bisa sedikit serta bisa cukup banyak.
Sementara gejala keputihan karena faktor patologis, yaitu cairan dari vagina keruh dan kental, warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan, berbau busuk, amis, dan terasa gatal, serta jumlah cairan banyak. (anita wardana/tribun timur.com)