Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tak Muncul di Iklan TV, ini Manfaat Sebenarnya Ekstrak Kulit Manggis

Mungkin Anda akan bertanya, apa benar kulit manggis itu memiliki khasiat yang didukung fakta medis?

Editor: Edi Sumardi
Google.com
Buah manggis 

TRIBUN-TIMUR.COM - Saat ini kita sering melihat dan mendengar tentang ekstrak kulit manggis dan khasiatnya dari berbagai media. Mungkin Anda akan bertanya, apa benar kulit manggis itu memiliki khasiat yang didukung fakta medis? Apakah sebenarnya ekstrak kulit manggis tersebut? Amankah bila kita mengonsumsinya?

Untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tersebut, berikut ini adalah ulasan medis mengenai kulit manggis dan penelusuran dasar penelitiannya yang ditemui. Mari kita mengenal lebih jauh ekstrak kulit manggis di berbagai belahan dunia.

Bagian kulit buah, daging buah, daun, dan kulit akar manggis telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional. Khususnya bagian kulit buah, yang telah digunakan sejak lama dalam dunia pengobatan tradisional untuk:

- mengencerkan dahak,
- pengobatan radang kandung kemih (Cystitis),
- diare,
- disentri,
- demam,
- serta pengobatan untuk penyakit kulit seperti eksim dan pruritus.

Di Amerika Serikat, manggis umumnya dikonsumsi dalam bentuk jus, atau dalam bentuk kapsul atau tablet oral, dan sering dikombinasikan dengan ekstrak herbal lainnya. Di Asia, bagian kulit manggis sering digunakan sebagai bahan minuman teh.

Beberapa ahli pengobatan tradisional membuat salep dari ekstrak manggis untuk mengobati kondisi penyakit kulit seperti eksim, luka dan infeksi. Bagian daun dan kulit akar juga sering digunakan sebagai obat herbal untuk penyembuhan luka. Di Thailand khususnya, manggis telah digunakan sebagai astringen dalam tata laksana kesehatan untuk diare non infeksius.

Banyak studi ilmiah yang menyimpulkan bahwa buah manggis mengandung zat kimia organik Xanthone dalam konsentrasi tinggi. Studi eksperimental pada tikus yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Xanthone tersebut memiliki efek:

- Anti oksidan,
- anti bakterial,
- anti jamur,
- anti inflamasi,
- anti tumor,
- anti virus,
- anti agregrasi platelet, dan masih banyak lagi.

Bagi buah manggis itu sendiri, Xanthone memiliki fungsi alami sebagai pelindung sang buah terhadap serangga, jamur, virus tanaman, bakteri, selagi buah manggis tersebut belum matang.

Disamping temuan manfaat yang didasarkan pengalaman, masih dibutuhkan penelitian ilmiah lebih lanjut pada manusia untuk mengetahui efek klinis pada kesehatan manusia. U.S Food and Drug Administration (FDA) saat ini sedang mengobservasi manfaat manggis sebagai pengobatan penyakit.

Apakah ditemukan efek samping dari konsumsi suplemen dari manggis tersebut? Ahli kesehatan dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center menyebutkan bahwa terdapat satu kasus asidosis laktat berat pada seorang pria berusia 58 tahun setelah konsumsi manggis dalam bentuk jus, setiap hari selama 12 bulan.

Asidosis laktat merupakan kondisi dimana asam laktat menumpuk secara berlebihan dalam aliran darah, gejalanya antara lain mual, dan lemas, yang bila tidak segera diatasi akan memicu kondisi syok. Selain dari kasus tersebut, belum ditemukan efek samping serius lain hingga Januari 2014.

Namun American Cancer Society mengingatkan bahwa manggis merupakan suatu tanaman, dan risiko alergi pada orang yang rentan tetap ada.

Halaman
12
Tags
tips
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved