Asmindo Jamin Tidak Ada Penurunan Ekspor Furnitur
Pemerintah memberikan kemudahan bagi pengusaha mebel kelas kecil untuk Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
Penulis: Andi Chaerul Fadli | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Chaerul Fadli
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Lisman Sumardjani mengatakan, pemerintah memberikan kemudahan bagi pengusaha mebel kelas kecil untuk Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
"Pemerintah juga akan menginjikan ekspor, sampai peringatan ketiga. Jadi kita pastikan tidak akan ada penurunan ekspor produk furniture kita," kata dia kepada Tribun Timur, Jumat (5/12/2014).
Lisman mengatakan, nilai ekspor tahun ini tak lari jauh dari nilai tahun sebelumnya USD 1,8 miliar. Berdasarkan data DPP Asmindo, target nilai ekspor tahun depan mencapai kisaran USD 5 miliar.
Lisman menjelaskan, Asmindo sebenarnya mendukung permberlakuan SVLK. "Kita tetap mendukung pemberlakuan SVLK karena sudah ada anggota Asmindo
yang melakukan pendaftaran SVLK," katanya.
Menurut dia, jika pemberlakuan SVLK dibatalkan pemerintah, pengusaha yang terlanjur mendaftar akan merasa rugi. Lisman menganggap kebedaraan SVLK merupakan spirit bagi pengusaha mebel di pasar furnitur dunia.
Selain itu, Indonesia bisa unggul dengan keberadaan SVLK. Pasalnya, sejumlah negara tujuan ekspor produk mebel juga akan memberlakukan hal serupa.
"Keunggulan kita, karena bisa menyempitkan persaingan di pasar ekspor. Market Share kita di dunia hanya sekitar 1 persen," kata dia. (*)