Kader PDK Terancam Bakal Di-PAW
Dewan Pimpinan Nasional Partai Demokrasi Kebangsaan (DPN PDK)
Editor:
Muh. Taufik

Tribun/Adin/rilis tim media
- Ketua Umum DPP PDK Sulsel, Adil Patu menggeber dukungannya di Pilgub Sulsel untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Numang (Sayang).
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM-Dewan Pimpinan Nasional Partai Demokrasi Kebangsaan
(DPN PDK) menegaskan agar seluruh kader PDK yang ingin maju sebagai
calon legislator di partai lain secepat mungkin mundur dari jabatan.
Hal ini berdasarkan hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PDK yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Ini merupakan konsekuensi secara konstitusional partai yang harus diterima setiap kader," tegas Presiden PDK Sayuti Assyatri melalui Ketua PDK Sulsel Adil Patu, di kantor DPRD Sulsel, Senin (18/3/2013).
Menurut Adil, keputusan final yang telah mengikat tersebut merupakan sebagai bagian untuk mempermudah kebutuhan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) para politikus PDK yang sudah terdaftar pasti di partai baru.
"Ini tidak hanya berlaku bagi kader PDK yang duduk di parlemen. Melainkan sanksi ini berlaku kepada seluruh kader," terangnya.
Menanggapi isu banyaknya kader PDK yang loncat ke partai lain. Menurut Ketua Komisi D DPRD Sulsel ini, mengatakan bahwa PDK memberikan ruang serta keleluasaan kepada seluruh kadernya yang ingin bergabung ke salah satu partai untuk melanjutkan serta mengembangkan karier politiknya kedepan.
"Asalkan mereka bisa menjalankan dan mematuhi apa yang menjadi aturan main di PDK. Yakni siap mundur dan di PAW," ungkapnya.
Adil pun membenarkan, bahwa saat ini dirinya telah menerima laporan beberapa nama kader PDK yang hengkang ke partai lain.
Adapun meraka yang terancam bakal di PAW khususnya ang pindah ke partai lain. Diantaranya adalah Zainal Abidin, (PDIP) Syamsu Niang, (PDIP), Rahmansyah ke Golkar, Mustagfir Sabri (PPP), Mujiburrahman, Hasanuddin Leo (Gerindra). Erna Amin (PDIP), Andi Mustaman Nasdem, Heri Surharti Attas, MG Lebang (Nasdem) dan Ilham Noer Toadji (PAN) dan masih banyak lainnya. (*)
Hal ini berdasarkan hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PDK yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Ini merupakan konsekuensi secara konstitusional partai yang harus diterima setiap kader," tegas Presiden PDK Sayuti Assyatri melalui Ketua PDK Sulsel Adil Patu, di kantor DPRD Sulsel, Senin (18/3/2013).
Menurut Adil, keputusan final yang telah mengikat tersebut merupakan sebagai bagian untuk mempermudah kebutuhan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) para politikus PDK yang sudah terdaftar pasti di partai baru.
"Ini tidak hanya berlaku bagi kader PDK yang duduk di parlemen. Melainkan sanksi ini berlaku kepada seluruh kader," terangnya.
Menanggapi isu banyaknya kader PDK yang loncat ke partai lain. Menurut Ketua Komisi D DPRD Sulsel ini, mengatakan bahwa PDK memberikan ruang serta keleluasaan kepada seluruh kadernya yang ingin bergabung ke salah satu partai untuk melanjutkan serta mengembangkan karier politiknya kedepan.
"Asalkan mereka bisa menjalankan dan mematuhi apa yang menjadi aturan main di PDK. Yakni siap mundur dan di PAW," ungkapnya.
Adil pun membenarkan, bahwa saat ini dirinya telah menerima laporan beberapa nama kader PDK yang hengkang ke partai lain.
Adapun meraka yang terancam bakal di PAW khususnya ang pindah ke partai lain. Diantaranya adalah Zainal Abidin, (PDIP) Syamsu Niang, (PDIP), Rahmansyah ke Golkar, Mustagfir Sabri (PPP), Mujiburrahman, Hasanuddin Leo (Gerindra). Erna Amin (PDIP), Andi Mustaman Nasdem, Heri Surharti Attas, MG Lebang (Nasdem) dan Ilham Noer Toadji (PAN) dan masih banyak lainnya. (*)