Peternak Lempari Kantor DPRD Sidrap Dengan Telur
Ratusan peternak ayam petelur yang tergabung dalam Forum Peternak Petelur(FPP) Kabupaten Sidrap,
Selain berorasi, para peternak tersebut juga menggelar aksi teatrikal, sebagai bentuk keperihatinan mereka terhadap kondisi ratusan peternak yang terancam gulung tikar.
Dalam orasinya, para pengunjuk rasA yang menggunakan ikat kepala dari kain putih bertuliskan FPPS tersebut, berharap agar pemerintah daerah dan DPRD Sidrap, agar lebih memprihatinkan kondisi mereka.
Sultan, koordinator aksi mengatakan bahwa, dalam tiga bulan terakhir, total kerugian yang diderita oleh peternak petelur Sidrap, mencapai Rp 8,5 miliar." Harga pakan naik. Sementara harga telur terus menurun. Kerugian secara total mencapai Rp 8,5 Miliar.
Para peternak tersebut berharap, agar pemerintah pusat kembali isin import bahan baku pakan ternak khususnya Meat Bone Meal (MBM) asal Amerika Serikat. Mereka juga mendesak agar pemerintah Sulsel agar menggalakkan produksi jagung dan kedelai dalam negeri.
Tak hanya itu, mereka juga mendesak pemerintah setempat, untuk menutup sementara keluarnya dedak dari Sidrap, sebagai antisipasi kelangkaan dedak." Kami juga berharap agar pemerintah setempat menggelar oprasi pasar, demi menstabilkan harga telur," jelas Sultan.
Bahkan mereka mengancam akan datang dengan jumlah massa lebih besar lagi, dan menggelar aksi yang sama, jika permintaan mereka tidak diindahkan oleh para dewan rakyat.
" Banyak pertenak yang sudah mengeluarkan modal banyak, karena kondisi ini. Tak lagi dompet, tapi ayam sudah mematuk emas dan harta benda lain kami, kami butuh solusi," imbaunya
Setelah berorasi, para demonstrasi akhirnya diterima oleh Anggota Komisi II, Raupong Dalle, Ali Hafied, Wakil Ketua DRPD Sidrap Andi Hindi, dan sejumlah anggota lainnya.
Para anggota dewan tersebut, berjanji akan memperjuangkan hak hak para peternak tersebut dijanji akan segera memperjuangkan aspirasi mereka, utamanya menggelar oprasi pasar, untuk menstabilkan harga di pasaran.
Aksi yang awalnya berlangsung damai, nyaris berakhir ricuh, setelah sejumlah demonstran, khususnya mereka yang menggelar aksi teatrikal, melempari gedung DPRD setempat dengan menggunakan telur.
Akibatnya, sejumlah aparat kepolisian, dan beberapa pegawai di Lingkup DPRD berlarian, menghindari percikan telur ayam ras tersebut.Beruntung aksi tak berlangsung lama setelah sejumlah pendemo lainnya mendinginkan suasana.
Informasi lainnya, hingga saat ini populasi ayam petelur di Sidrap sekitar 3,840 ribu ekor.(*)