Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Tani

Hari Tani 2025, Petani di Sabbangparu Wajo Harap Gabah Dibeli Bulog Bukan Lewat Pengepul

Petani di Kecamatan Sabbangparu Wajo berharap ada program Bulog yang mampu memberi dampak lebih terhadap Petani.

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Jabal Qubais
HARI TANI - Hamparan sawah di Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Rabu (24/9/2025). Peringatan Hari Tani Nasional 2025 tak membawa kesan positif bagi sejumlah Petani di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

"Kami diperintahkan dari pusat untuk berhenti sementara menyerap gabah petani karena target 3 Juta ton sudah tercapai," ujar Kepala Cabang Bulog Wajo, Farid Nur usai dikonfirmasi Tribun-Timur.com.

Farid menjelaskan pihaknya tetap menjalin kerjasama dengan mitra dan Petani lewat sistem komersil.

"Saat ini kami melakukan penyerapan pengadaan komersil yang dimana membeli beras," jelasnya.

"Jadi, Bulog beli beras petani melalui mitra, lain lagi sistemnya," sambungnya.

Pengadaan komersil, kata Farid menggunakan dana dari Bulog, bukan Pemerintah.

Untum sistemnya, mitra membeli gabah dari petani kemudian menggiling.

"Beda dengan makron, mitra tetap membeli gabah dari petani lalu digiling jadi beras. Kemudian, hasilnya itu yang kami beli," katanya.

"Tetap kami perhatikan kualitas karena ini beras komersil. Dipilih-pilih juga," tambahnya.

Kemudian, untuk harga gabah saat ini tetap menyesuaikan dengan sistem komersil.

"Tidak ada harga yang ditetapkan pemerintah, beda dengan kemarin itu harus Rp6.500 per kilo. Sekarang, tergantung kesepakatan mitra dan petani itu sendiri," urainya.

Meski begitu, ia menegaskan agar mitra Bulog tidak membeli gabah dibawah Harga Pokok Penjualan (HPP).

"Paling tidak Mitra tidak beli gabah petani di bawah HPP," pungkasnya.(*)

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved