Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Isi Surat Viral Murid SD Sinjai Tolak Menu MBG 'Itu-itu Terus', Bak Perintah ke Pengelola Dapur

Siswa itu meminta lauk diganti dengan daging sapi atau ayam bakar rica-rica. Wahyu menilai pesan itu tidak pantas.

Editor: Ansar
SPPG Saotengah
PESAN VIRAL - Kolase menu MBG dan secarik kertas berisi pesan kasar ditemukan petugas SPPG Saotengah, Sinjai, saat mencuci ompreng makanan siswa, Jumat (14/11/2025). Petugas SPPG Sinjai kaget dan menyayangkan tindakan siswa.  

TRIBUN-TIMUR.COM – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Saotengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menemukan secarik kertas berisi pesan kasar dari seorang siswa di dalam ompreng makanan.

Kertas itu ditemukan pada Jumat (14/11/2025) saat petugas mencuci ompreng. Kepala SPPG Saotengah, Wahyu, membenarkan temuan tersebut.

"Benar, kami menemukan kertas itu saat mencuci ompreng," katanya, Senin (17/11/2025).

Isi pesan ditulis dengan kata-kata tidak sopan.

Siswa itu meminta lauk diganti dengan daging sapi atau ayam bakar rica-rica.

Wahyu menilai pesan itu tidak pantas.

"Kasar sekali isi pesannya," ujarnya.

Padahal, menurut Wahyu, menu makanan bergizi (MBG) yang disiapkan selalu berganti.

"Hari ini ayam, besok telur, besoknya lagi ikan," jelasnya.

SPPG Saotengah mulai beroperasi sejak Oktober 2025, melayani 2.600 siswa dari berbagai sekolah di Kecamatan Tellulimpoe.

Program ini bertujuan memenuhi hak gizi siswa secara maksimal.

Kalimat kritikan siswa

Dalam pesan itu tertulis, 'tabe puang tidak bisa diganti laukna itu-itu terusji sedding sekali-kali sapi kek atau ayam, ayam bakar rica-rica. Oke tel*** gantiki minggu depan le laukna telas* ejjena erro tuttu. Tolong dibaca'.

Artinya kak 'mohon maaf bu/pak tidak bisa kita ganti lauknya. Karena itu terus berulang menu makanannya. Sekali-kali sapi, ayam, atau ayam rica-rica. Oke ganti lauknya minggu depan. Jangan itu terus."

Kritik spontan itu kemudian viral setelah diunggah oleh akun Instagram @tribuntimurcom.

Ramainya unggahan tersebut juga menarik perhatian Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Ismail Bachtiar. 

Melalui kolom komentar, ia menuliskan tanggapannya.

 "Makin kritis setelah menerima MBG, hanya saja caranya mengkritik mau dievaluasi," tulis akun Instagram @ismailbachtiar.

Saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com pada Senin (17/11/2025) malam via WhatsApp, Ismail Bahtiar membenarkan komentar tersebut.

Ia mengaku bahwa pernyataannya itu hanya bersifat candaan.

"Guyon ji dek. Tapi ada sisi baiknya, biar SPPG memperhatikan masukan anak-anak kita, supaya menu lebih bervariasi seperti arahan dan masukan BGN," tandasnya.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Saotengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menemukan secarik kertas berisi pesan kasar dari seorang siswa di dalam ompreng makanan.

Kertas itu ditemukan pada Jumat (14/11/2025) saat petugas mencuci ompreng. Kepala SPPG Saotengah, Wahyu, membenarkan temuan tersebut.

"Benar, kami menemukan kertas itu saat mencuci ompreng," katanya, Senin (17/11/2025).

Isi pesan ditulis dengan kata-kata tidak sopan.

Siswa itu meminta lauk diganti dengan daging sapi atau ayam bakar rica-rica.

Wahyu menilai pesan itu tidak pantas.

"Kasar sekali isi pesannya," ujarnya.

Padahal, menurut Wahyu, menu makanan bergizi (MBG) yang disiapkan selalu berganti

"Hari ini ayam, besok telur, besoknya lagi ikan," jelasnya.

SPPG Saotengah mulai beroperasi sejak Oktober 2025, melayani 2.600 siswa dari berbagai sekolah di Kecamatan Tellulimpoe

Program ini bertujuan memenuhi hak gizi siswa secara maksimal.

Menu MBG Viral

Pada Oktober lalu, MBG disajikan di SDN 103 Bontompare, Kecamatan Sinjai Utara, tidak disukai siswa.

Peristiwa itu terjadi Jumat (24/10/2025).

Menu disajikan hanya berupa nasi, ayam tanpa bumbu, satu iris mentimun, sambal saset, dan tiga butir buah lengkeng.

Tidak ada sayuran.

Menu tersebut diunggah salah satu guru di Facebook pribadinya @elhaudin dengan caption: “MBG hari ini SDN 103 Bontompare, kurang siap menunya.”

Unggahan itu kemudian dibagikan ke grup WhatsApp @Infodesadankelurahan dan menjadi perbincangan.

Peserta grup menilai menu MBG disajikan terlalu kering dan tidak cocok untuk anak-anak.

“Kering sekali kasian, jangan sampai tersendak anak-anak,” tulis salah satu anggota grup.

Kepala SDN 103 Bontompare, Edy Sukri, membenarkan bahwa menu MBG hari itu tidak seperti biasanya.

“Memang hari ini menu MBG tidak seperti biasanya, hanya berupa lauk ayam tanpa bumbu dan nasi, tidak ada sayuran sama sekali,” kata Edy kepada Tribun-Timur.com.

Menurutnya, banyak siswa tidak menyukai menu tersebut sehingga makanan banyak tersisa.

Sebanyak 350 siswa SDN 103 Bontompare menerima program MBG sejak Februari 2025.

Edy berharap, menu MBG ke depan bisa lebih disesuaikan dengan selera anak-anak.

“Saya berharap penyajian makanan sesuai yang anak-anak suka supaya tidak terjadi pemborosan makanan,” ujarnya.

Respon Kepala SPPG

Kepala Satuan Pelaksana Penyediaan Gizi (SPPG) Balangnipa atau Dapur MBG Kelurahan Balangnipa, Rahmat Hidayat, klarifikasi makan bergizi (MBG) dinilai kurang diminati siswa SDN 103 Bontompare.

Menu MBG disajikan kepada peserta didik menuai sorotan publik karena tidak disertai sayuran.

Hidangan hanya berupa nasi putih, ayam tanpa bumbu, satu iris mentimun, sambal kemasan, dan tiga buah lengkeng.

Kondisi itu disebut membuat beberapa siswa kurang berselera makan.

Rahmat menegaskan, menu yang didistribusikan telah memenuhi standar gizi sesuai indeks gramasi pemerintah.

“Menu yang kami sediakan sudah memenuhi kecukupan gizi, sudah mengandung karbohidrat, protein hewani, serat, dan kalori,” kata Rahmat kepada Tribun-Timur, Minggu (26/10/2025).

Ia menjelaskan terdapat dua kategori indeks gramasi untuk menentukan porsi makanan, yaitu untuk siswa kelas satu hingga tiga, serta kelas empat SD hingga SMA.

“Untuk kelas satu sampai kelas tiga itu porsinya delapan ribu rupiah, sedangkan untuk kelas empat SD sampai SMA porsinya sepuluh ribu rupiah,” ujarnya.

Rahmat menambahkan, sebelum distribusi makanan dicek dan uji organoleptik ahli gizi.

“Jika ada kendala terkait menu, segera koordinasi dengan SPPG karena kami sudah MoU dengan sekolah,” katanya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Taqwa Ainun

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved