110 Tahun PSM
Tomas Trucha Punya PR Berat, Lini Belakang PSM Mudah Ditembus
Pelatih Tomas Trucha punya banyak PR. Madura United leluasa menyerang, PSM gagal maksimalkan peluang..
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Ringkasan Berita:
- PSM Makassar bermain imbang 1-1 melawan Madura United pada pekan ke-11 Super League 2025/2026 di Stadion BJ Habibie, Parepare. Pelatih Tomas Trucha dinilai memiliki banyak pekerjaan rumah.
- Lini pertahanan PSM mudah ditembus, sementara serangan belum maksimal. Madura United leluasa mengirim bola ke kotak penalti melalui crossing dan truepass.
- Gol Madura tercipta lewat skema rebound di menit 45+1.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pelatih anyar PSM Makassar, Tomas Trucha, memiliki banyak pekerjaan rumah di Super League 2025/2026.
Lini pertahanan PSM masih mudah ditembus.
Sementara lini serang belum efektif memanfaatkan peluang menjadi gol.
Hal ini terlihat saat PSM Makassar bermain imbang 1-1 melawan Madura United pada pekan ke-11 Super League di Stadion BJ Habibie, Parepare, Minggu (2/11/2025).
Madura United tercatat 12 kali mengirim bola ke kotak penalti PSM.
Rinciannya, tujuh kali melalui crossing dan lima kali lewat truepass.
Empat crossing dilepaskan dari sektor kanan pertahanan yang dijaga Syahrul Lasinari.
Tiga crossing lainnya berasal dari sisi kiri yang diisi Victor Luiz.
Lima truepass dilepaskan dari luar kotak penalti, sebagian berasal dari sisi kanan.
Gol Madura United tercipta di menit 45+1. Taufany memberikan truepass kepada Balotelli yang menembak keras ke gawang.
Bola ditepis Hilman Syah, namun jatuh kembali ke Taufany yang berdiri bebas dan mencetak gol.
Baca juga: PSM Makassar Kehilangan Gaya Cepat, Pelatih Baru Ubah Filosofi Bermain
Dalam sepak bola, menjaga bola agar tidak masuk ke kotak penalti sangat penting.
Area ini memberi lawan sudut tembak ideal dan meningkatkan akurasi tendangan.
Selain itu, posisi dekat gawang bisa memicu kepanikan pemain bertahan.
Tekel berisiko penalti, bahkan handball bisa terjadi.
Menjaga bola tetap jauh dari kotak penalti membuat ruang gerak lawan terbatas dan peluang bersih sulit tercipta.
Pemain bertahan juga bisa tetap terorganisasi, berkomunikasi baik, dan mengambil keputusan dengan tenang.
Pengamat sepak bola, Imran Amirullah, menilai Madura United leluasa mengirim bola ke kotak penalti karena transisi positif ke negatif PSM lambat.
“Madura bermain compact defence. Begitu bola direbut, langsung diarahkan ke belakang pertahanan PSM,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Ia menyebut dua bek sayap PSM, Syahrul Lasinari dan Victor Luiz, terlalu maju.
Akibatnya, jantung pertahanan hanya dijaga dua stopper, Aloisio Soares dan Akbar Tanjung.
Madura memanfaatkan celah ini dengan kecepatan pemainnya.
Lini belakang PSM pun kalang kabut.
“Transisi bisa dimanfaatkan lawan. Saat menyerang lalu kehilangan bola, counter jadi masalah. Organisasi pertahanan kurang. Makanya Madura bisa crossing dan truepass,” jelasnya.
Selain itu, gawang PSM tiga kali ditembak dari luar kotak penalti.
Beruntung, Hilman Syah berhasil menepis dan bola melambung.
Menurut Imran, hal ini menunjukkan ada ruang kosong di area pertahanan PSM.
Jika terus terjadi, sangat berbahaya.
Ia menilai organisasi dan komunikasi pemain belakang tidak berjalan.
Seharusnya, pemain terdekat bisa memblok tembakan lawan.
“Jarak terlalu jauh atau tidak ada reaksi memblok,” kata mantan Asisten Pelatih PSM ini.
Ia juga melihat gelandang PSM lambat turun membantu pertahanan.
Akibatnya, ada ruang di tengah yang dimanfaatkan Madura United.
“Gelandang bagus menyerang, tapi lambat bertahan. Itu dimanfaatkan lawan,” tuturnya.
Dalam menyerang, PSM masih mengandalkan sisi sayap dengan crossing.
Total ada 18 crossing, terbanyak dari sisi kanan pertahanan Madura United sebanyak 11 kali.
Bek sayap kiri Victor Luiz menjadi aktor utama dengan delapan crossing.
Penyerang sayap Jacques Medina justru minim kontribusi.
Di sisi kiri, tujuh crossing dilepaskan oleh lima pemain.
Syahrul Lasinari dan Ananda Raehan masing-masing menyumbang dua crossing.
Gol PSM tercipta lewat sundulan Abdul Rahman di menit 88, memanfaatkan crossing Ananda Raehan.
Penyerang sayap Lucas Dias juga belum memberi kontribusi besar.
Imran menyebut PSM punya ciri khas permainan cepat.
Namun, kecepatan baru terlihat di 10 menit akhir saat Victor Dethan dan Abdul Rahman masuk.
Kedua pemain muda itu punya skill individu yang mampu membongkar pertahanan rapat Laskar Sapeh Kerrab.
“PSM mengikuti irama Madura dengan bermain slow compact defence. Padahal bisa maksimalkan dua wing-nya,” katanya.
PSM juga melepas lima tembakan dari luar kotak penalti.
Hanya dua mengarah ke gawang dan berhasil ditangkap Miswar Saputra.
Menurut Imran, tembakan dari luar kotak penalti penting saat sulit mencetak gol.
Pemain PSM perlu mengasah tembakan dan mencari ruang kosong saat latihan.
“Latihan harus lebih intensif untuk shooting dan pergerakan mencari ruang,” tuturnya.
Statistik PSM Makassar vs Madura United
- Total tembakan: 19 vs 10
- Tendangan tepat sasaran: 6 vs 4
- Tembakan melenceng: 5 vs 4
- Tembakan dari dalam kotak penalti: 12 vs 7
- Tembakan dari luar kotak penalti: 5 vs 3
- Lemparan ke dalam: 19 vs 18
- Umpan silang: 6/18 vs 3/7
- Truepass: 3 vs 5. (*)
| PSM Makassar Kehilangan Gaya Cepat, Pelatih Baru Ubah Filosofi Bermain |
|
|---|
| Abu Kamara Cedera Usai Terperosok ke Drainase Stadion BJ Habibie |
|
|---|
| Abdul Rahman, Sang Super Sub PSM Makassar |
|
|---|
| HUT ke-110 PSM Makassar, Flare dan Tumpeng Warnai Perayaan di Parepare |
|
|---|
| Kado Ultah ke-110 PSM, Ketua DPRD Sulsel Janji Kawal Pembangunan Stadion Sudiang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.