Dulu Sopir, Kini Lelaki 44 Tahun Itu Antar Sidrap Bikin Rekor Produksi Padi Tertinggi
Belum setahun memimpin Kabupaten Sidrap, Syaharuddin Alrif bikin rekor di sektor pertanian
TRIBUN-TIMUR.COM, SIDRAP -- Dulu sopir, kini lekaki 44 tahun itu sukses mengantar Kabupaten Sidrap bikin rekor produksi padi terbesar.
Itulah perjalanan hidup Syaharuddin Alrif Bupati Kabupaten Sidenreng Rappang.
Pria kelahiran Sidrap 12 November 1980 itu memulai kariernya dari bawah.
Saat muda Syahar pernah jadi sopir.
Ia juga pernah jadi imam masjid.
Ia menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Muhammadiyah 3 Makassar.
Ia numpang di kamar kost seniornya di Kota Makassar.
Karena keterbatasan biaya, Syahar muda pulang ke Kabupaten Sidrap untuk menempuh pendidikan tinggi.
Sejatinya mimpinya ingin kuliah di Universitas Hasanuddin. Namun keterbatasan ekonomi membuat Syahar pulang kampung.
Syaharuddin Alrif membangun mimpinya. Pada Pilkada serentak 2024, Syahar terpilih jadi Bupati Sidrap.
Bawa Sidrap Tembus Rekor Produksi Padi Tertinggi Sejak 2018
Belum setahun memimpin Kabupaten Sidrap, Syaharuddin Alrif bikin rekor di sektor pertanian.
Kabupaten Sidrap kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu lumbung padi utama di Sulawesi Selatan.
Berdasarkan data terbaru tahun 2025, produksi padi di Sidrap mencapai 556.362 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 319.261 ton beras.
Angka ini menjadi capaian tertinggi sejak 2018 dan menandai lonjakan signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 447.856 ton GKG (256.996 ton beras).
Kenaikan produksi sebesar 108.506 ton GKG menempatkan Sidrap di urutan ketiga tertinggi peningkatan produksi padi se-Sulawesi Selatan, setelah Kabupaten Bone (naik 168.530 ton) dan Wajo (naik 161.691 ton).
Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan program pertanian yang dijalankan pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Syaharuddin Alrif.
Politisi Partai Nasdem itu menegaskan pencapaian ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah, petani, penyuluh, dan lembaga perbankan yang terus mendorong akses permodalan dan inovasi pertanian.
“Kami berkomitmen menjadikan Sidrap sebagai daerah pertanian yang mandiri dan modern. Setiap kebijakan kami arahkan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan petani,” kata Syahar kepada wartawan Kamis (6/11/2025).
Berdasarkan data tren produksi, Sidrap sempat mengalami fluktuasi cukup tajam pada periode 2019–2024.
Tahun 2020, produksi turun drastis hingga 443.800 ton akibat dampak cuaca ekstrem dan pandemi.
Namun, mulai 2022, angka produksi kembali naik stabil hingga mencapai puncaknya pada 2025.
Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan pemulihan sektor pertanian, tetapi juga efektivitas kebijakan daerah dalam mengoptimalkan lahan, memperluas irigasi, dan memperkenalkan varietas unggul.
Dengan capaian tersebut, Sidrap memperkuat reputasinya sebagai salah satu penopang utama stok pangan Sulawesi Selatan sekaligus kontributor signifikan bagi ketahanan pangan nasional.
| SPPG Pitu Riawa Resmi Beroperasi, Wabup Nurkanaah Tegaskan Pentingnya Peran Pengelola |
|
|---|
| Syaharuddin Alrif Bawa Sidrap Tembus Rekor Produksi Padi Tertinggi Sejak 2018 |
|
|---|
| Pemkab Sidrap Sambut Kajari Baru, Perkuat Sinergi Hukum dan Pemerintahan |
|
|---|
| Sidrap Paparkan Langkah Pengendalian Inflasi di Rakor Kemendagri |
|
|---|
| Pemkab Sidrap Maksimalkan Anggaran BTT untuk Penanganan Banjir Pangkajene |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.