Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Prabowo Membawa Marwah Ibu Pertiwi ke Pentas Dunia

Di bawah bawah gemerlap cahaya kota New York, tempat segala isu global berkumpul dan diperdebatkan

|
Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Kandidat Doktor Hubungan Internasional, Global dan Riset Regional dari University People’s Friendship of Russia, Achmad Firdaus Hasrullah 

Achmad Firdaus Hasrullah

Mahasiswa Doktor Hubungan Internasional dari University People’s Friendship of Russia

DI bawah bawah gemerlap cahaya kota New York, tempat segala isu global berkumpul dan diperdebatkan, Presiden Prabowo Subianto berdiri sebagai suara dari sebuah bangsa yang berani dan penuh harapan.

Kehadirannya di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 bukan sekadar rutinitas diplomatik, melainkan sebuah deklarasi bahwa Indonesia kembali hadir, membawa marwah dan kedaulatan Ibu Pertiwi ke panggung dunia.

Ini adalah momen syahdu yang membangkitkan rasa bangga, melihat bendera Merah Putih berkibar di antara begitu banyak bangsa, menjadi simbol dari perjuangan dan cita-cita yang tak pernah padam.

Indonesia, dengan segala kekayaan budaya dan keragaman yang dimilikinya, kini mengambil peran yang lebih besar.

Bukan hanya sebagai penonton, melainkan sebagai pemain utama yang memimpin narasi baru. Presiden Prabowo, dengan keteguhan yang mencerminkan semangat rakyatnya, menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South.

Ini adalah peran yang menuntut keberanian, yaitu menjadi jembatan antara dua dunia—yang kaya dan yang berkembang—serta menyuarakan aspirasi dari mereka yang sering kali terpinggirkan.

Kunjungan ini bukan hanya tentang diplomasi, melainkan juga tentang membangun sebuah hubungan tulus antar bangsa, berdasarkan saling pengertian dan penghormatan.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo tidak hanya berbicara tentang Indonesia.

Beliau juga berani menyentuh inti dari masalah yang melanda dunia saat ini: ketidakadilan dalam tata kelola global.

Dengan nada yang berani dan penuh keyakinan, beliau menyerukan reformasi Dewan Keamanan PBB, sebuah institusi yang sudah tidak lagi merepresentasikan realitas geopolitik abad ke-21.

Ini adalah sebuah langkah yang krusial, menunjukkan bahwa Indonesia tidak takut untuk menantang status quo demi menciptakan dunia yang lebih adil dan seimbang.

Pesan ini sangat penting, karena mencerminkan komitmen Indonesia untuk tidak lagi hanya mengikuti, melainkan untuk memimpin.

Seruan ini adalah wujud dari keberanian untuk berdiri tegak di hadapan para raksasa dunia dan menyatakan bahwa tatanan yang ada saat ini sudah usang dan memerlukan pembaruan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved