Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

4 Larangan Jamaah Salat Jumat saat Khatib Naik Mimbar Khutbah, Termasuk Bicara

Larangan pertama yang harus diperhatikan betul para jamaah shalat Jumat ialah berbicara atau mengobrol meski kebaikan.

|
Editor: Ansar
AI
KHUTBAH JUMAT - Ilustrasi gambar khotib sholat jumat yang sedang menbacakan khutbah jumat di dalam masjid dengan jamaah sholat yang duduk mendengarkan, dibuat dengan kecerdasan buatan (AI). Ada empat larangan jemaah saat khatib khutbah Jumat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setiap Jumat, umat Muslim diwajibkan salat Jumat.

Di Salat Jumat ini, ada khutbah disampaikan khatib.

Selama khutbah inilah, jamaah harus mendengarkan apa yang disampaikan khatib.

Ada sejumlah larangan bagi jamaah saat khatib sedang berkhotbah, berikut penjelasannya.

1. Berbicara

Larangan pertama yang harus diperhatikan betul para jamaah shalat Jumat ialah berbicara atau mengobrol meski dalam kebaikan.

Obrolan tersebut bahkan termasuk menegur orang lain untuk diam atau mengimbau orang lain untuk mendengarkan khatib.

Sebagaimana Rasulullah saw bersabda, “Apabila kamu mengingatkan temanmu pada waktu shalat jumat, dengan berkata ‘diam’, berarti kamupun telah menggugurkan pahala shalat Jum’at mu”. (HR Bukhari)

2. Melakukan hal sia-sia

Larangan kedua adalah melakukan hal sia-sia, yakni hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan di saat shatbah berlangsung, seperti misalnya, bermain HP dan sejenisnya.

Oleh karena itu, mematikan HP atau tidak membawa barang tertentu saat ingin shalat Jum’at sangat disarankan.

Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang bermain kerikil ketika khatib tengah berkhutbah berarti ia telah menggugurkan pahala Jum’atnya.”(HR Muslim dan Abu Daud)

3. Duduk memeluk lutut

Larangan ketiga yakni duduk sambil memeluk lutut.

Sebagaimana shahabat Muadz Bin Anas Ra menceritakan, “Bahwa Nabi Saw melarang melakukan ihtiba’ (duduk memeluk lutut ketika khatib sedang berkhutbah)” (HR Ahmad dan Abu Daud)

4. Tidur ketika khutbah berlangsung

Larangan keempat ialah tidur disaat khatbah berlangsung. Fenomena ini umum kita temukan di banyak kesempatan.

Seorang ulama tabiin Muhammad Bin Sirin menceritakan, bahwa mereka (para sahabat) sangat membenci orang yang tidur ketika khatib sedang berkhutbah.

Mereka mencela dengan celaan yang keras. (Tafsir Al Qurthubi)

Lalu bagaimana jika di saat berlangsungnya khatib berkhotabah kita merasa ngantuk? Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpindah tempat, sebagaimana sabdanya, “Apabila kalian mengantuk pada hari Jumat. Maka pindahlah tempat duduk.” (HR Abu Daud)

Salah satu hal yang menjadikan keutamaan mendengarkan khutbah ialah karena Allah memberikan keistimewaan di dalamnya.

Selain kita juga akan mendapatkan nasihat-nasihat yang indah dan bermanfaat.

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu lalu memperbagus wudhunya kemudian dia mendatangi shalat Jum’at, dia mendengarkan khutbah dan diam, maka akan diampuni dosa-dosanya antara Jum’at ini dangan yang akan datang, ditambah tiga hari. Dan barangsiapa yang bermain kerikil, sungguh ia telah berbuat sia-sia.” (HR Muslim). (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved