Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Jenderal Asal Makassar Pimpin Penertiban Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Sulteng

Sjafrie Sjamsoeddin Jenderal Asal Makassar berkarier moncer di level nasional satu angkatan Prabowo di Akmil

Editor: Ari Maryadi
TribunPalu.com
TAMBANG ILEGAL - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengarah Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH), turun langsung meninjau penertiban aktivitas pertambangan ilegal di dalam kawasan hutan. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin memimpin penertiban aktivitas pertambangan ilegal di dalam kawasan hutan.

Sjafrie Sjamsoeddin Jenderal Asal Makassar berkarier moncer di level nasional.

Ia lulusan Akademi Militer 1974, satu angkatan dengan Presiden Prabowo Subianto.

Latar belakangnya Kopassus.

Sjafrie Sjamsoeddin pernah bertugas sebagai Paspampres Presiden kedua Soeharto, dan pernah menjabat Pangdam Jaya.

Seusai pensiun, ia masuk pemerintahan.

Ia dipercaya membantu pemerintahan Prabowo Subianto.

Selasa (4/11/2025), Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin turun meninjai penertiban tambang ilegal.

Ia turun didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sjafrie Sjamsoeddin menjabat sebagai Ketua Pengarah Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH).

Kegiatan ini di Desa Laroenai, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, 

Di sampingi sejumlah pejabat tinggi, Jaksa Agung ST Burhanuddin selaku Wakil Ketua Pengarah I Satgas PKH, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto selaku Wakil Ketua Pengarah II, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo selaku Wakil Ketua Pengarah III, dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh.

Peninjauan dilakukan di lokasi penambangan PT Bumi Morowali Utama (BMU) yang berada di Kecamatan Bungku Pesisir, tepatnya di area yang teridentifikasi sebagai kawasan hutan produksi terbatas.

Di lokasi tersebut ditemukan bukaan tambang yang tidak dilengkapi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) atau Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH).
 
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan penutupan area yang tidak memiliki izin resmi serta tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Dalam peninjauan tersebut, Menhan menegaskan bahwa negara hadir untuk memastikan pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara sah dan bertanggung jawab.

“Kita melihat dari dekat apa kegiatan Satgas dalam rangka penutupan kawasan hutan, khususnya pertambangan yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

Menhan menekankan, pemerintah akan bersikap tegas dan tidak ada toleransi bagi kegiatan pertambangan tanpa izin.

“Ini adalah kehadiran negara untuk melakukan penutupan terhadap semua kegiatan-kegiatan yang ilegal. Yang legal kita dorong supaya tetap ada produksi. Kemudian yang ilegal ini, negara akan menegakkan ketentuan-ketentuan yang benar,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa penertiban ini bukan hanya soal kepatuhan hukum, tetapi juga untuk menjaga kelestarian lingkungan serta kepastian tata kelola pertambangan yang benar di daerah.

“Kita ingin memastikan semua berjalan sesuai aturan. Kegiatan yang tidak sah harus dihentikan, dan kegiatan yang sah harus terus kita dukung agar tetap produktif,” jelasnya.

Pemerintah memastikan langkah penertiban dilakukan dengan prosedur yang terukur dan bertahap.

Profil

Sjafrie Sjamsoeddin (EYD: Syafrie Syamsuddin, lahir 30 Oktober 1952) adalah seorang birokrat dan menteri dari Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.

Ia pernah menjadi pengawal Soeharto dan salah satu orang kepercayaannya hingga kejatuhannya dan juga teman lama presiden Indonesia saat ini Prabowo Subianto, yang merupakan teman sekelasnya di akademi militer.

Kehidupan awal dan pendidikan

Sjafrie lahir di Ujungpandang pada 30 Oktober 1952.

Ia merupakan anak ke -6 dari 11 bersaudara dari pasangan Sjamsoeddin Koernia yang berprofesi sebagai mantan tentara dan Hamdana.

Sjafrie masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada 1971 dan lulus pada 1974.

Ia merupakan teman satu angkatan dengan Prabowo Subianto dan Ryamizard Ryacudu.

Pada tahun 1989, ia mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada tahun 1989.

Karier

Saat kelulusannya, ia meraih Adhi Makayasa dan bergabung bergabung di satuan Infanteri Komando Pasukan Khusus pada tahun 1975.

Jabatan pertamanya merupakan komandan peleton Grup 1 Komando Pasukan.

Ia menjabat sebagai Komandan Nanggala X pada tahun 1976.

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesia dari 6 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014 mendampingi Purrnomo Yusgiantoro sebelum menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia sejak tanggal 21 Oktober 2024.[11]

Pada 10 Agustus 2025, ia diberikan penghargaan pangkat kehormatan menjadi Jenderal (Kehormatan) oleh presiden Prabowo Subianto.

(Sumber: TribunPalu.com)

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul BREAKING NEWS: Menhan Tinjau Penertiban Tambang Ilegal di Kawasan Hutan: Negara Tegakkan Aturan

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved