Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pahlawan Nasional

Panjat Doa Anak Kolong Semoga Jenderal M Jusuf Jadi Pahlawan Nasional

Salah satu anak purnawirawan TNI, Juanto Avol mengirimkan doa kepada Panglima ABRI ke-7, Jenderal (Purn) M Jusuf bisa dianugerahkan pahlawan nasional.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Pribadi/tribun timur
DOA PAHLAWAN NASIONAL-Anak purnawirawan TNI, Juanto Avol mengirimkan doa kepada Panglima ABRI ke-7, Jenderal (Purn) M Jusuf.  Jenderal Asal Makassar kembali masuk ke GTK yang dipimpin Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.  

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA- Salah satu anak purnawirawan TNI, Juanto Avol mengirimkan doa kepada Panglima ABRI ke-7, Jenderal (Purn) M Jusuf

“Terima Pak Jendral Jusuf, semoga nama beliau dikenang sebagai Pahlawan Nasional,” katanya kepada tribun-timur.com, Sabtu (25/10/2025). 

Juanto adalah anak kolong, sebutan untuk anak tentara di masa lalu. 

Ayahnya almarhum Sersan Mayor (Serma) Djufri Daeng Sewang adalah mantan Komandan Tempur Anoa dalam Operasi Seroja di Timor Timur 1976-1977. 

Serma Djufri Daeng Sewang adalah tentara rekrutan dari Jenderal M Jusuf

Baca beritanya melalui link ini: 

Baca juga: Kisah Telunjuk Jenderal M Jusuf Buat Tukang Kayu Bontonompo Gowa Jadi Tentara

Setelah berita tribun-timur.com tersebar luar, Juanto Avol banyak mendapatkan atensi dari berbagai orang di Desa Kaluarrang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa. 

Bontonompo adalah kampung halaman dari Syahrul Yasin Limpo (gubernur sulsel periode 2008-2014), Asrama Ops Mabes Polri, Komjen Pol Fadil Imran, dan Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang. 

Salah satu keluarga dari Bontonompo langsung menghubunginya. 

“Ada yang baru sadar jadi langsung hubungi saya. Ada ajak langsung ketemu untuk membahas asal usul keluarganya,” katanya. 

Usulan 2 Tokoh Sulsel

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengusulkan dua nama calon Pahlawan Nasional

Mereka adalah Panglima ABRI ke-7, Jenderal (purn) M Jusuf dan Datu Suppa Andi Makkasau Parenrengi. 

M Jusuf sudah diusulkan sejak 2021 lalu. 

Bahkan pembicaraan sudah lama berlangsung. 

Nama Panglima ABRI ke-7 ini pertama kali masuk ketika Pimpinan Pusat Padepokan Kosgoro 57 mengusulkan Jenderal M Jusuf sebagai pahlawan tahun 2021.

Selama empat tahun nama mantan Menteri Perindustrian ini bergulir di Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK). 

Kini nama Jenderal Asal Makassar kembali masuk ke GTK yang dipimpin Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon. 

Selain M Jusuf, dua mantan presiden Soeharto dan Abdurrahman Wahid. 

Keluarga Jenderal M Jusuf, Andi Herry Iskandar bersyukur nama Jenderal M Jusuf sudah sampai di tingkat Kementerian.

"Alhamdulillah kalau sudah diusulkan. Kami berterima kasih, ini menjadi apresiasi," kata Andi Herry Iskandar pada Jumat (24/10/2025).

Andi Makkasau Parenrengi, sosok pejuang ini lahir di Cempaga, Sinjai (Hindia-Belanda) pada 1898.

Almarhum yang bergelar Datu Suppa ini, wafat di Suppa, Pinrang, pada 28 Januari 1947.

"Beliau (Andi Makkasau) adalah putra dari Parenrengi Daeng Pabeso Karaeng Tinggimae," ujar Mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad, kepada Tribun, Jumat (24/10/2025).

Andi Muhammad adalah cucu dari sosok Pahlawan Nasional, Andi Mappanyukki (Raja Bone ke-32), yang juga masih punya hubungan kekerabatan dengan Andi Makkasau.

Dijelaskan Andi Muhammad, Parenrengi Daeng Pabeso Karaeng Tinggimae adalah keturunan dari Ishak Manggabarani Karaeng Mangepe Arung Matoa Wajo.

"Arung Matoa Wajo ini adalah Datuk Pammana Karaeng Pabicara Gowa dan dia juga sekaligus jenderalnya Bone," ujarnya.

Di zaman pra kemerdekaan, Andi Makkasau muda kata Andi Muhammad, banyak mendirikan organisasi.

Diantaranya, Partai Serikat Islam (1927) dan Sumber Darah Rakyat (Sudara) tahun 1944 dan Penunjang Republik Indonesia (PRI) 28 Agustus 1945.

Selain itu, kata Andi Muhammad, Andi Makkasau juga turut hadir dalam deklarasi Jongaya 1945.

Dalam deklarasi itu, hadir sejumlah tokoh dan pejuang diantaranya, Andi Mappanyukki, Datu Luwu, Andi Pangerang Pettarani, Ranggon Daeng Romo dan Padjonga Daeng Ngalle. 

"Disitu mendeklarasikan Indonesia merdeka dan menyatakan Sulawesi masuk jadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelasnya 

Selama ini, dalam catatan yang diperoleh tribun-timur, ada 10 pahlawan dari Sulawesi Selatan. 

 

Pahlawan Nasional dari Sulsel 

Sultan Kerajaan Gowa Sultan Hasanuddin (1631-1670), melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda. 
Penetapan: 1973

Andi Jemma (1901-1965),  Aktivis kemerdekaan, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional. 
Penetapan: 2002

La Maddukelleng (1700–1765), seorang petualang Bugis yang menjabat sebagai pemimpin tertinggi Wajo pada perempat kedua abad ke-18. Ia kini dianggap sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Penetapan: 2004

Andi Mappanyukki (1885-1967), Raja Bone ke-32 memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda pada 1920-an dan 30-an, ayah dari Andi Abdullah Bau Massepe. 
Penetapan: 2004

Opu Daeng Risaju (1880-1964), Politikus wanita awal, melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional. 
Penetapan: 2006

Pajonga Daeng Ngalle (1901-1958). Mengkoordinasikan penyerangan di Sulawesi Selatan saat Revolusi Nasional, menawarkan integrasi nasional. 
Penetapan: 2006. 

Ranggong Daeng Romo (1915-1947). Memimpin pasukan dalam dua pertempuran melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional. 
Penetapan: 2001 

Andi Sultan Daeng Radja, 1894-1963. Aktivis kemerdekaan dan politikus. 
Penetapan: 2006.

Yusuf Tajul Khalwati (1626-1699), Pemimpin Islam, memimpin pemberontakan gerilyawan melawan VOC. 
Penetapan: 1995. 

Pong Tiku (1846-1907) Bangsawan Toraja, melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda 

Penetapan: 2002


Pengusulan dari Sulsel 2025: 

Jenderal M Jusuf (Panglima ABRI ke-7) 

Lahir: Kajuara, Bone, 23 Juni 1928 

Meninggal: Makassar, 8 September 2004 (umur 76)

 

Andi Makassau Parenrengi (Datu Suppa) 

Lahir: Cempaga, Sinjai, Maret 1898

Meninggal: Suppa, Pinrang, 28 Januari 1947 (umur 48)

(tribun-timur.com/faqih imtiyaaz/muslimin emba)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved