Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akpol 1999

Kehebatan 7 Akpol Batalyon Endra Dharmalaksana, Jenderal Muda Calon Kapolda

Peraih Adhi Makayasa Akpol 1999 itu menambah daftar jenderal muda dari Batalyon Endra Dharmalaksana.

Editor: Ansar
Instagram @endra_dharmalaksana1999
AKPOL 1999 - Kolase alumni Akpol 1999 sudah menyandang pangkat bintang satu. Terbaru ada nama Brigadir Jenderal Roberthus Yohanes De Deo Tresna Eka. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok dan kehebatan tujuh alumni Akademi Kepolisian 1999, sudah pecah bintang.

Jenderal muda angkatan Batalyon Endra Dharmalaksana itu berpeluang jadi calon kapolda ke depan.

Terbaru Brigadir Jenderal Roberthus Yohanes De Deo Tresna Eka.

Peraih Adhi Makayasa Akpol 1999 itu menambah daftar jenderal muda dari Batalyon Endra Dharmalaksana.

Batalyon Endra Dharmalaksana nama angkatan alumni Akpol 1999.

Sebelumnya sudah ada 6 alumni Akpol 1999 menyandang bintang satu.

Antara lain Brigjen Pol Eko Hadi Santoso, Brigjen Dedy Murti Haryadi, Dwi Agus Prianto, Mohammad Irhamni, Muhammad Tedjo Kusumo, Brigjen Irwansyah.

Sejauh ini kapolda termuda masih dipegang alumni Akpol 1996.

Adapun alumni Akpol 1997, 1998, dan 1999 belum ada menjabat kapolda.

Jika tidak ada aral melintang, alumni Akpol 1997, 1998, dan 1999 berpeluang jadi kapolda ke depan setelah jenderal senior pensiun.

Berikut profil 7 calon kapolda alumni Akpol 1999

1 Dedy Murti Haryadi

Dedy Murti Haryadi lahir dan dibesarkan dalam keluarga militer.

Ayahnya adalah seorang prajurit TNI AD.

Sang ayah bernama Letnan Kolonel Infanteri H Suhadi.

Letkol H Suhadi pernah berjuang untuk Timur Timor bersama Prabowo Subianto muda.

Dari didikan Letkol H Suhadi, Dedy Murti Haryadi tumbuh menjadi anak yang aktif, cerdas, dan mempunyai tekad yang kuat.

Berkat didikan sang ayah, Dedy Murti Haryadi berhasil lolos jadi taruna Akpol dan lulus tahun 1999.

Kini Dedy Murti Haryadi sudah pecah bintang satu.

Di pundaknya tersemat pangkat Brigadir Jenderal Polisi.

Upacara kenaikan pangkat dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di ruang Rupattama Mabes Polri, Sabtu (28/9/2024).

Pria kelahiran Balikpapan 15 Desember 1977 itu  menyandang pangkat bintang satu di umur 46 tahun 9 bulan.

2. Brigjen Dwi Agus Prianto

Brigjen Dwi Agus Prianto meraih pangkat bintang satu di umur ke-47 tahun.

Sejumlah jabatan pernah diemban Dwi Agus Prianto di Polri.

Seperti Kapolres Tegal tahun 2018 serta Wakil Kepala Sekolah Polisi Negara Purwokerto tahun 2020.

Berikut profilnya

Nama: Brigjen Dwi Agus Prianto

Lahir: 30 Agustus 1977

3. Mohammad Irhamni

Mohammad Irhamni lahir 10 Juli 1975.

Sebelumnya ia menjabat Kasubdit II Dittipidter Bareskrim Polri.

Irhamni, lulusan Akpol 1999 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Saat menjabat Kasubdit II Dittipidter Bareskrim Polri, Mohammad Irhamni pernah memimpin tim Bareskrim Mabes Polri utusan Kapolri Listyo Sigit Prabowo menindaklanjuti adanya laporan aktivitas tambang emas ilegal atau disebut pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.

Selain dari Bareskrim turun ke lokasi PETI juga didampingi Polda Sumatera Barat,  Polres Pasaman Barat, dan Polsek Talamau, Sabtu (22/5/23) kemarin.

Atas temuan Bareskrim itu. Irhamni menegaskan, Polri tetap menindaklanjuti masalah tambang ilegal. Tim akan terus mengejar pelaku tambang sampai penyuplai BBM.

Saat menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Moh Irhamni satu dari 12 Direktur Reserse dari jajaran Polda se-Indonesia mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kamis (9/6/2022).

Penghargaan yang diberikan kepada Irhamni terkait kinerja terbaik satu zona empat bidang opsnal dan pembinaan reserse kewilayahan.

4. Muhammad Tedjo Kusumo

Muhammad Tedjo Kusumo dapat kado indah di awal tahun 2025.

Alumnus Akademi Kepolisian 1999 itu pecah bintang satu Rabu (1/1/2025).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menugaskan Muhammad Tedjo Kusumo sebagai Dirtindak Densus 88 Antiteror Polri.

Tedjo Kusumo menggantikan Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo.

Upacara kenaikan pangkat dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Rupattama Mabes Polri, Jakarta.

Total ada 10.548 perwira menerima kenaikan pangkat.

Sebelumnya  Muhammad Tedjo Kusumo menjabat Kasatgaswil Jateng Densus 88 Antiteror Polri.

Ia jadi orang keempat di angkatannya, Batalyon Endra Dharmalaksana menyandang pangkat bintang satu alias Brigadir Jenderal Polisi.

Muhammad Tedjo Kusumo banyak berkarier di Densus 99 Antiteror.

Ia menjabat Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Jawa Tengah Densus 88 AT sejak tahun 2021.

Saat itu ia ditugaskan melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2585/XII/KEP.2021 tentang Pengukuhan, Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Polri yang ditandatangani oleh Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri Irjen Wahyu Widada pada 21 Desember 2021. 

Tedjo Kusumo juga pernah bertugas sebagai Kepala Tim Penyelidikan III Sub-Satuan Tugas Penyelidikan (Kasubsatgas Lidik III) Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih.

Penugasan itu tertuang dalam Surat Perintah Kapolri Nomor: Sprin/246/V/HUK.6.6./2020. 

Saat masih berpangkat AKBP atau dua melati, Tedjo Kusumo dipercaya masuk struktur Satgassus Merah Putri pada 2019.

Penugasan Satgassus Merah Putri itu tertuang dalam Surat Perintah Kapolri Nomor: Sprin/681/III/HUK.6.6./2019 di era Kapolri Jenderal Tito Karnavian. 

5. Brigjen Pol Eko Hadi Santoso

Berdasarkan keterangan dari keterbukaan informasi Polri, Eko Hadi Santoso merupakan alumni SMA Taruna Nusantara angkatan ke-4 tahun 1996. 

Setelah lulus dari Akpol, Eko ditempatkan di berbagai penugasan strategis di lapangan.

Namanya baru muncul dalam pemberitaan setelah Eko menempati pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Saat itu ia dapat penugasan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Priok pada 2018.

Pada Agustus 2020, Eko diangkat sebagai Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi (Kabagmon) Robinopsnal Bareskrim Polri. 

Eko bertanggung jawab atas pengawasan dan evaluasi operasional di Bareskrim.

Pada tahun 2022, Eko memperoleh kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan menjabat sebagai Pengembang Teknologi Informasi Kepolisian Utama Tingkat II Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) Polri.

6. Brigjen Irwansyah

7. Roberthus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana

Roberthus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana, pecah bintang setelah mendapat kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.

Penyandang gelar lulusan terbaik Akpol 1999 itu kini menjabat Direktur Penelusuran dan Pengamanan Aset (P2A) di Korps Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri.

Brigjen (Pol) Roberthus menuturkan, sebagai sosok yang lahir di Pulau Bangka, ia menghabiskan masa kecilnya di Kota Pangkalpinang dengan menempuh pendidikan dasar (SD).

Selepas SD, dia melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP dan SMA di Jakarta.

“Lingkungan ibu kota yang kompetitif berhasil membuat saya lolos seleksi Akpol dan lulus sebagai lulusan terbaik pada tahun 1999, meraih penghargaan bergengsi Adhi Makayasa," kata Roberthus kepada Bangka Pos, Selasa (7/10/2025).

Perjalanan karier Roberthus dimulai dengan berkiprah di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lembaga yang fokus memberantas korupsi di Indonesia.

Pengalaman di KPK menjadi fondasi penting bagi pemahamannya akan pencegahan dan penindakan tindak pidana korupsi, terutama terkait sektor ekonomi dan keuangan.

Setelah itu, Roberthus dipercaya memimpin sejumlah satuan di Polri, termasuk menjabat sebagai wakapolres, kapolres Tanjung Priok, dan wakil direktur kriminal khusus (krimsus).

"Pernah juga ditugaskan menduduki berbagai posisi strategis kasubdit, yang meliputi bidang ekonomi perbankan dan tindak pidana korupsi di Mabes Polri.

Berkiprah di lingkungan reserse dan bidang kejahatan ekonomi menjadi modal penting saya," ujarnya.

Kini, Roberthus memastikan siap memulai babak baru dalam kariernya usai promosi pada 6 Oktober 2025 sebagai Direktur P2A Tastipidikor Polri untuk memperkuat pengawasan serta mengembangkan strategi pelacakan dan pengamanan aset hasil tindak pidana korupsi, termasuk yang tersembunyi di sektor perbankan, keuangan digital, maupun aset internasional.

"Unit P2A Kortas Tipikor Polri ini merupakan bagian penting dari restrukturisasi Polri dalam meningkatkan efektivitas pemberantasan korupsi.

Posisi ini menuntut pemimpin dengan integritas tinggi, kemampuan analisis strategis, serta jejaring kuat di bidang penegakan hukum dan ekonomi yang melekat," tuturnya.

Sebagai perwira tinggi Polri, Roberthus berharap mampu menjadi garda terdepan dalam upaya penelusuran dan pengamanan aset hasil tindak pidana korupsi di Indonesia.

"Terutama untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap Polri, di tengah tuntutan era transparansi dan integritas institusi penegak hukum seperti saat ini," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved