Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Salinan Ijazah Jokowi di KPU DKI dan Pusat, Incar Bukti Ketiga
Ia untuk meminta salinan ijazah Jokowi yang digunakan saat pendaftaran calon wali kota Solo pada 2005 dan 2010.
"Ada yang 2014 itu harus kita cek seperti apa. Apakah memang beda karena dekannya beda, apakah yang 2014 sama dengan 2012, nah itu nggak boleh, penggunaannya beda. Atau yang di pos Solo karena itu dua kali juga, 2005 dan 2010," ujar dia.
Roy Suryo: ijazah Jokowi 99,9 persen palsu
Roy Suryo telah diberikan salinan ijazah Jokowi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
Salinan ijazah Jokowi merupakan yang kedua yang didapatkan oleh Roy Suryo dan kawan-kawan setelah sebelumnya juga mendapat dari KPU.
Roy Suryo menuturkan bahwa salinan ijazah Jokowi tersebut dipergunakan saat mengikuti Pilkada DKI Jakarta tahun 2012.
"Untuk kedua kalinya kami mendapatkan salinan resmi (ijazah Jokowi) dari berkas yang pernah dipakai, kali ini dipakai oleh Joko Widodo ketika mengikuti Pilkada DKI Jakarta tahun 2012," kata Roy Suryo di KPU DKI Jakarta, Senin (13/10/2025), dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.
Roy Suryo meyakini bahwa ijazah Jokowi palsu setelah ia mendapatkan salinan ijazah ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.
Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu, ijazah Jokowi yang ia teliti selama ini menunjukkan adanya kepalsuan.
"Ini akan menjadi bukti sangat kuat bagi kami untuk meneruskan perjuangan kami karena apa yang ada di berkas ini adalah sama atau identik dengan yang sudah kami teliti dan kami berkesimpulan 99,9 persen ini (ijazah Jokowi) adalah palsu," ujarnya.
Walaupun yang Roy Suryo dapatkan berupa fotokopi ijazah Jokowi, ia yakin itu sama seperti ijazah milik Jokowi yang asli.
"Dari sisi dimensi meskipun ini adalah fotokopi, tetapi fotokopi itu tidak mengubah yang namanya jarak struktur dan sebagainya," kata dia.
"Di sini sangat kelihatan bagaimana huruf Z agak ke atas dan huruf A keluar dari logo," sambungnya.
Roy Suryo mengaku telah membandingan salinan ijazah tersebut dengan ijazah milik rekan Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM), di antaranya Frono Jiwo, Hari Mulyono, dan Sri Murtiningsih.
"Artinya apa? Ini berbeda dengan tiga ijazah pembanding lainnya 1115 milik Frono Jiwo, 1116 milik almarhum Hari Mulyono, yang beberapa waktu lalu kami berziarah ke sana (makam Hari Mulyono). Kami berziarah, laknat kalian yang menyebarkan fitnah kami merusak makam itu, luar biasa jahatnya," ujarnya.
"Dan ijazah 1117 miliknya Sri Murtiningsih, tiga ijazah itu identik sama persis H-nya masuk ke dalam, Z-nya masuk ke dalam, dan ini tidak sama," lanjutnya.
Purbaya: Zaman SBY Rakyat Makmur, Era Jokowi Mesin Ekonomi Pincang |
![]() |
---|
Benarkah Bapak J Ketua Dewan Pembina PSI Adalah Jokowi? Respon Eks Presiden |
![]() |
---|
Reaksi Jokowi Soal Isu Jadi Dewan Pembina PSI 'Saya Akan Bekerja Keras' |
![]() |
---|
KPU RI Luncurkan Aplikasi SiMPEL, Dorong Transformasi Digital Pelatihan ASN Secara Nasional |
![]() |
---|
Siapa Sebenarnya Diana? Klaim Siapkan 500 Wanita Berpakaian Minim untuk Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.