Rekam jejak Aminuddin Ma'ruf Orang Dekat Jokowi Jabat BP BUMN

TRIBUN-TIMUR.COM - Rekam jejak Aminuddin Ma'ruf.

Ia ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menjadi Wakil Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN). 

Ia dilantik pada Rabu (8/10/2025) kemarin.

Penunjukkan Aminuddin ini sejalan dengan berubahnya status Kementerian BUMN menjadi BP BUMN.

BP BUMN adalah lembaga baru yang dibentuk melalui revisi Undang-undang tentang BUMN.

Kini menggantikan fungsi yang selama ini dijalankan Kementerian BUMN.

Perubahan ini bertujuan untuk memisahkan fungsi regulator, pembuat kebijakan dari fungsi operator/pengelola aset (yang kini banyak dilimpahkan ke Holding Investasi, yaitu Danantara).

Tugas utama BP BUMN adalah berperan sebagai regulator dan pengawas kebijakan BUMN.

Memastikan BUMN berjalan sesuai dengan arah strategis negara, alih-alih terlibat langsung dalam urusan operasional harian perusahaan.

Aminuddin sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN sejak 20 Oktober 2024.

Sebelum Wamen BUMN, Aminuddin Staf Khusus (Stafsus) millennial Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi).

Ia juga  bagian dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Aminuddin juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas ulama muda Jokowi (Samawi).

Setelah hampir lima tahun menjabat sebagai Stafsus Presiden Jokowi, Aminuddin Ma’ruf mengudurkan diri pada 24 Oktober 2023.

Saat itu dia mundur untuk fokus menjalankan peran sebagai Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Pria kelahiran Karawang, 27 Juli 1986 tersebut juga pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia periode 2014-2016.

Dari sisi pendidikan, Aminuddin menyelesaikan S1 di bidang Ekonomi dan Administrasi dari Universitas Negeri Jakarta pada 2010.

Kini sedang menempuh pendidikan S2 bidang Pengembangan SDM di Universitas Airlangga sejak 2024.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2024, Aminuddin tercatat memiliki harta senilai Rp11 miliar.

Hartanya terdiri dari tiga aset tanah dan bangunan di Karawang dan Jakarta Pusat senilai Rp 4,74 miliar; mobil Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Minibus, dan motor Vespa Primavera senilai Rp 667,11 juta.

Selain itu, harta bergerak lainnya senilai Rp 601,50 juta, kas dan setara kas senilai Rp 3,34 miliar, serta harta lainnya senilai Rp 1,72 miliar. (*)

Artikel telah tayang di Kompas.com