Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akpol 2002

Sosok Ajudan Prabowo Pecah Bintang, Jadi Jenderal Termuda Polri

Brigadir Jenderal Polisi Ahrie Sonta Nasution ajudan Presiden Prabowo dari Polri kini pecah bintang

Editor: Ari Maryadi
Instagram @wahyo.yuniartoto
PECAH BINTANG - Empat ajudan Presiden Prabowo menghadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kini ajudan Prabowo Kombes Ahrie Sonta (ujung kanan) pecah bintang. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Sosok ajudan Presiden Prabowo Subianto pecah bintang

Ia menyandang pangkat bintang satu di umur 44 tahun.

Namanya Brigadir Jenderal Polisi Ahrie Sonta Nasution.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menaikkan pangkat Ahrie Sonta Nasution dari tiga melati menjadi bintang satu di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2025) malam.

Ahrie Sonta Nasution jadi jenderal termuda Polri.

Ia lulusan Akademi Kepolisian 2002.

Ahrie Sonta Nasution jadi orang pertama di angkatannya pecah bintang.

Sejak Oktober 2024 lalu, Ahrie Sonta Nasution bertugas di Istana Negara.

Ia dipercaya bertugas sebagai Ajudan Presiden Prabowo mewakili matra Polri.

Kadivhumas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menegaskan kenaikan pangkat ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi, integritas, dan pengabdian para perwira tinggi tersebut terhadap institusi dan negara.

“Kenaikan pangkat ini bukan sekadar simbol kehormatan, tapi juga amanah untuk terus meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat," ucap Irjen Sandi dalam keterangannya.

"Ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” tambahnya.

Lebih lanjut, Irjen Sandi Nugroho berharap para perwira tinggi yang baru saja menerima kenaikan pangkat dapat terus memberikan kontribusi terbaik bagi institusi dan masyarakat.

“Kami percaya para perwira yang naik pangkat ini akan semakin memperkuat soliditas dan kapasitas organisasi Polri dalam menjalankan tugas-tugasnya di berbagai sektor, baik di dalam struktur Polri maupun di lembaga pemerintahan lainnya,” pungkasnya.

Profil Kombes Pol Ahrie Sonta Nasution

Saat ini, ajudan Presiden RI dari kepolisian berasal dari Akpol 2002

Ia adalah Kombes Pol Ahrie Sonta Nasution.

Perwira kelahiran 2 April 1981 itu akan menggantikan tugas Mayor Teddy Indra Wijaya alumni Akmil 2011.

Adapun Mayor Teddy Indra Wijaya dapat tugas baru sebagai Sekretaris Kabinet Merah Putih.

Dulunya Mayor Teddy bertugas sebagai ajudan Menteri Pertahanan era Prabowo Subianto.

Kini setelah naik takhta sebagai presiden, Prabowo akan dikawal 4 ajudan dari TNI AD, TNI AU, TNI AL, dan Polri.

Polri telah mengajukan beberapa nama untuk ikut seleksi ajudan presiden dan wakil presiden RI periode 2024-2029, salah satunya adalah Kombes Ahrie Sonta Nasution.

Adapun ajudan Presiden Prabowo sebelumnya adalah Mayor Teddy Indra Wijaya yang kini ditunjuk menjadi Sekretaris Kabinet di Kabinet Merah Putih.

“Benar, Polri telah mengirimkan nama-nama personel terbaik, salah satunya adalah Kombes Ahrie Sonta Nasution yang diajukan sebagai salah satu calon untuk ajudan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (23/10/2024).

Sebelum ditunjuk sebagai calon ajudan Presiden Prabowo, Kombes Ahrie Sonta menjabat sebagai Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pekan lalu, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, proses seleksi ajudan ini akan dilakukan oleh Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres).

Ia memastikan, nama perwira yang diusulkan berasal dari Korps Bhayangkara telah memenuhi syarat yang ditentukan. 

“Sudah disetor, nanti Setmilpres yang akan melaksanakan proses seleksi,” ujar Sandi di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Senin (14/10/2024).

Kolonel (Inf) Wahyo Yuniartoto 

Kolonel (Inf) Wahyo Yuniartoto merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2001.

Dia merupakan perwira TNI AD kelahiran Purbalingga, 18 Juni 1979 atau saat ini berusia 45 tahun.

Karier Wahyo di dunia militer berawal ketika dirinya menjabat sebagai Perwira Pertama Pussenif.

Lalu, dia berkiprah di Grup 1 Kopassus dan menjadi Perwira Pertama Kopassus hingga Perwira Seksi Intelijen Grup 1 Kopassus. 

Kemudian, Wahyo pun berpindah ke Grup 2 Kopassus dan dimulai sebagai Kepala Seksi Intelijen hingga dipercaya menjadi Dandenma Grup 2 Kopassus.

Selanjutnya, pada tahun 2015, Wahyo ditunjuk untuk menjadi Ketua Tim Pelatih Sekolah Raider di Pusdiklatpassus Kopassus.

Wahyo lantas naik pangka dan dipercaya menjadi Komandan Batalyon 14 Grup 1 Kopassus pada tahun 2017.

Dia juga sempat menjadi Komandan Kodim 0703/Cilacap pada tahun 2018. Dua tahun berselang, Wahyo ditunjuk menjadi Ketua Tim Pelatih Rindam XVIII/Kasuari.

Wahyo pun kembali bergabung ke Grup 2 Kopassus pada tahun 2021 dengan menjabat sebagai Komandan Grup.

Lantas, pada tahun kemarin, dia dipercaya menjadi Asisten Operasi Kopassus. Kini, dia menjabat sebagai Komandan Grup 2 Kopassus.

Letkol Laut (P) Romi Habe Putra

Rekam jejak Letkol Laut (P) Romi Habe Putra tidak tersebar banyak di dunia maya.

Dia pernah tercatat sebagai Komandan KRI Wiratno (WIR)-379 pada 2020 lalu.

Kemudian, pada 23 September 2024 lalu, dikutip dari tni.mil.d, Romi menjabat sebagai Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366.

Adapun dirinya dilantik oleh Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmada II, Kolonel Laut (P) Rafael Dwinatu.

Letkol (Pnb) Anton Palaguna

Dikutip dari Warta Kota, Letkol (Pnb) Anton Palaguna merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1997.

Kini, dia merupakan instruktur penerbang pesawat tempur Sukhoi TNI AU Wing Udara 5 yang bermarkas di Skuadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin. 

Sebelumnya, Anton juga sempat menjabat Paban I/Binlambangja Ditlambangja Puslaiklambangjaau dengan pangkat kolonel.

Selain itu, dia tercatat sebagai lulusan program doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Hasanuddin.

Sosok kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu juga baru saja diwisuda pada 11 Juli 2024 lalu dan menyandang predikat summa cumlaude atau memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00.

Adapun disertasi yang ditulisnya berjudul “Strategi Suplai Energi Untuk Konflik Terbatas: Studi Kasus Skenario Konflik Menghadapi Ancaman Potensial dari Utara dalam mempertahankan Laut Natuna Utara pada tahun 2030”. 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved