Setelah Murid, Giliran Guru Bakal Dapat Jatah MBG
Tamsil Linrung menyebut Presiden Prabowo Subianto sudah sepakat mendengar aspirasi tersebut.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - kabar gembira diumumkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Tamsil Linrung.
Semua guru bakal ikut mendapat paket Makan Bergizi Gratis (MBG).
Tamsil Linrung menyebut Presiden Prabowo Subianto sudah sepakat mendengar aspirasi tersebut.
"Iya Insyaallah jadi nanti ke depan ini MBG bukan hanya untuk siswa, Presiden sudah mendengar
aspirasi kami bahwa guru jangan hanya membagikan tapi tidak mencicipi," Kata Tamsil Linrung di SMA 17 Makassar pada Senin (15/9/2025).
Selama ini, guru memang ikut terlibat dalam pelaksanaan MBG.
Namun tugas guru hanya membagikan makanan kepada para siswa.
Disisi lain, beredar kabar guru atau pihak sekolah bertanggungjawab atas kotak makan para siswa.
Jika ada kehilangan, maka harus menanggung ganti rugi.
Tamsil menilai hal ini tidak adil. Sehingga menampung aspirasi agar guru ikut mendapat paket MBG.
"(guru) beresiko mengganti kadang ada omprengan hilang, katanya omprengan disini harganya Rp80.000 Itu kan kasihan jadi kita perlu (berikan MBG)," sambungnya.
Omprengan MBG sebutannya, merupakan wadah berbahan stainless steel 304 food grade yang memiliki penutup.
Terdapat 5 kompartemen, ukuran wadah sekitar 28x22x6 cm.
Bahan stainless steel 304 dipilih karena aman untuk makanan, tahan karat, awet, dan mudah dibersihkan.
Wadah berbahan stainless steel 304 juga mampu menahan suhu panas dan dingin dengan baik.
Lebih jauh, Tamsil menyebut MBG juga harus menjangkau masyarakat rentan.
Masyarakat masuk kategori miskin bahkan di wilayah kepulauan.
"Pulau itu harus menjadi prioritas keberpihakan dalam meningkatkan gizi bukan hanya siswa Tapi gizi masyarakat disitu," lanjutnya.
Saat ini, pemerintah pusat terus berupaya memetakan usulan dapur MBG.
Di Sulsel sendiri ada usulan 230 titik. Bahkan 86 diantaranya sudah beroperasi.
Perwakilan Direktorat Jenderal Prasarana Strategis KemenPU, Normansyah Wartabone, menjelaskan sejumlah syarat lahan dapur MBG.
Di antaranya, lahan harus milik pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota.
“Lokasi tidak berada di zona hijau atau kawasan taman nasional, dihindari. Perlu dipastikan lokasi mudah diakses kendaraan roda empat,” kata Normansyah di Kantor Gubernur Sulsel saat ditemui Tribun-Timur.com beberapa waktu lalu.
Lokasi dapur MBG juga harus dapat ditempuh dalam waktu 20 menit dari sekolah.
Tantangan lain muncul di wilayah pegunungan, terutama di daerah Sulsel memiliki kontur berbukit.
“Paling tidak kemiringan dua persen dan jangan lahan bekas rawa maupun sawah, karena itu bangunannya jadi mahal,” lanjutnya.
Untuk dapur MBG dengan cakupan tiga ribu siswa, dibutuhkan lahan seluas 20x20 meter persegi.
Sedangkan cakupan seribu siswa cukup dengan 15x10 meter persegi.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Tamsil Linrung Minta Status Sekolah Unggulan di Sulsel Dievaluasi |
![]() |
---|
Edukasi Safety Riding Asmo Sulsel Meriahkan Anniversary ke-2 DTeam Makassar |
![]() |
---|
Unibos dan Poltekbos Sambut 4.891 Mahasiswa Baru, Termasuk 20 Mahasiswa Asing |
![]() |
---|
Pasca 29 Agustus, Wali Kota Pastikan Makassar Aman dan Terkendali |
![]() |
---|
Sarasehan AJI di Festival Media 2025: Dorong Liputan Indepth dan Perkuat Jejaring Alternatif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.