Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jejak Tentara dalam Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Beri Uang Rp45 Juta

Terbongkar oknum TNI yang menjadi perantara penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (MIP) adalah Kopda FH.

Editor: Muh Hasim Arfah
Kolase Tribunnews/net
PEMBUNUHAN KEPALA CABANG BANK - Kepala Cabang Bank BUMN Cempaka Putih Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta alias MIP (37) saat diculik oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) di parkiran Lotte Grosir, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Jasad korban ditemukan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Terbongkar oknum TNI yang menjadi perantara penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (MIP) adalah Kopda FH.

Kopda FH diketahui sempat bertemu dengan EW alias Eras dan rekannya sebagai tersangka penculikan di kawasan Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (19/8/2025) silam.

Hal itu diungkap Kuasa hukum Eras, Adrianus Agal kepada wartawan, Jumat (12/9/2025).

Pertemuan itu terjadi setelah sehari sebelumnya, Senin (18/8), Kopda FH menelpon Eras untuk menawarkan pekerjaan.

Lantas Kopda FH mengajak Eras untuk bertemu di sebuah kantin kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

“Tanggal 19 Agustus 2025, Eras dan beberapa kawan pelaku bertemu dengan oknum FH di kantin daerah Cijantung sekitar pukul 09.00 WIB untuk membahas perihal pekerjaan yang dimaksud,” terang Adrianus. 

Keterangan kliennya, Adrianus menyebut oknum prajurit tersebut menawarkan pekerjaan untuk menculik paksa korban yang juga Kepala Cabang Bank BUMN.

Baca juga: Sosok Oknum Prajurit TNI Tersangka Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Eras disebut sudah kenal dengan Kopda FH jauh sebelum terjadi peristiwa penculikan dan pembunuhan tersebut. 

Pada hari eksekusi penculikan Rabu (20/8), Eras dan rekannya bertemu dengan Kopda FH di Kafe Kungkung, Jalan Percetakan Negara, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pukul 09.00 WIB.  

Disitu rencana jemput paksa direncakan dan menyerahkan korban kepada seseorang yang disebut sebagai tangan kanan bos.

Pada hari yang sama sekitar pukul 10.00 WIB, F disebut menerima informasi dari tim pengintai terkait keberadaan Ilham di Lotte Grosir Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur

Kopda FH lalu memerintahkan Eras dan kawan-kawan segera bergerak menuju lokasi.  

Kelompok pelaku dalam klaster penculikan tiba di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 11.30 WIB dan menunggu korban di area parkir selama kurang lebih empat jam.

Pada pukul 16.00 WIB, korban berjalan menuju mobilnya.

Saat korban lham hendak masuk ke kendaraan, Eras dan kawan-kawan langsung menarik paksa korban masuk ke mobil yang telah diparkir para pelaku di samping kendaraan korban.

Setelah itu mereka pun keluar dari area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo.

“Awalnya korban akan diserahkan kepada oknum prajurit dan tangan kanan Bos di daerah Fatmawati, akan tetapi oknum tersebut mengarahkan ke daerah Tanjung Priok,” jelas Adrianus. 

Namun, Eras disebut tidak menyetujui penyerahan korban di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Lantas Eras dkk bertolak ke kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. 

“Sekitar pukul 18.40 WIB, Eras sudah sampai di lokasi penukaran, dan korban diserahkan kepada oknum aparat dan tangan kanan bos sekitar pukul 18.55 WIB,” ucap Agal. 

Eras dan kawan-kawan serta D bergerak menuju Arcici Sport Center, Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.  

Adrianus menyebut Kopda FH menyerahkan uang senilai Rp 45 juta kepada Eras sebagai imbalan pekerjaan. 

Usai menerima jatah, Eras dan teman-temannya kembali ke tempat tinggal.

Dalam kesempatan ini, Agal membantah Eras ditangkap polisi pada Kamis (22/8) saat hendak melarikan diri ke kampung halamannya. 

Eras disebut meninggalkan Jakarta karena hendak mengikuti acara adat.

“Eras mengetahui korban meninggal usai Satuan Reskrim Polres Manggarai Barat menunjukan foto bahwa orang yang mereka jemput paksa sudah meninggal,”ujar dia. 

“Pada saat itu juga Eras meminta ke anggota polisi untuk menelepon oknum aparat dan Eras sangat syok mendengar korban meninggal," sambung Adrianus.

Pomdam Jaya menyampaikan identitas oknum prajurit TNI yang terlibat kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Kacab Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37).

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto menyebut terduga pelaku insial FH berpangkat Kopral Dua (Kopda).

"Terhadap yang bersangkutan sudah dilakukan penahanan," ucapnya kepada wartawan.

Penyidik Pomdam Jaya juga menetapkan tersangka terhadap Kopda FH atas tindak pidana yang dilakukan.

"(Kopda FH) diitetapkan sebagai tersangka," tambahnya.

Kolonel Cpm Donny menyebut saat kejadian tersebut tersangka statusnya sedang dicari oleh satuan karena tidak hadir tanpa izin dinas.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap peran Kopda FH sebagai perantara.

"Peran yang bersangkutan sebagai perantara untuk mencari orang guna menjemput paksa," tukasnya.(Tribun Network/nas/wly)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved