Imbas Pengumuman PPPK Paruh Waktu, Permohonan SKCK Polres Maros Meningkat Drastis
Dokumen itu berfungsi sebagai bukti, pemohon tidak pernah terlibat dalam tindak kejahatan atau kriminalitas.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Bahkan, kemungkinan angka pengajuan SKCK bisa menembus ribuan.
“Untuk hari ini kita masih menunggu rekapan, karena petugas harus menyelesaikan dulu yang kemarin. Berkas pemohon tetap kita terima, hari ini lebih banyak lagi,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi kepadatan, Polres Maros menambah jam pelayanan sekaligus membuka layanan pada akhir pekan.
“Sekarang kita sudah tambah waktu pelayanan. Untuk hari ini dari jam 08.30 Wita sampai dengan jam 16.00 Wita. Sedangkan untuk Sabtu dan Minggu, jam buka tetap sama namun tutup jam 15.00 sore,” jelas Marwan.
Meski terjadi pembeludakan, Marwan memastikan stok blanko SKCK tetap tersedia dan tidak ada hambatan teknis.
Selain itu, petugas juga menata ulang alur pelayanan dengan memindahkan loket penerimaan berkas ke area lobi Polres Maros.
“Penjagaan tetap melakukan pemeriksaan dan mengarahkan masyarakat tergantung keperluannya. Untuk SKCK, penerimaan berkas dipindahkan ke gedung lobi Polres Maros untuk mengantisipasi kepadatan di gedung SKCK,” bebernya.
Bagi pemohon yang baru memasukkan berkas SKCK, proses penerbitan bisa memakan waktu lebih lama.
“Untuk pemohon yang baru mau melakukan pengurusan SKCK, berkasnya kita tampung terlebih dahulu. Petugas akan mengerjakan hingga larut malam, dan pemohon diminta datang keesokan harinya untuk pengecekan berkas,” ungkap Marwan.
Sejumlah tenaga honorer yang dinyatakan lulus PPPK paruh waktu juga ikut memadati antrean di Polres Maros.
Mereka mengaku harus segera melengkapi syarat administrasi termasuk SKCK sebagai dokumen wajib sebelum penandatanganan kontrak.
Risna, salah seorang tenaga honorer yang lulus PPPK paruh waktu, mengaku rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan SKCK.
“Alhamdulillah akhirnya bisa lulus PPPK, jadi saya tidak keberatan meski harus antre panjang. SKCK ini penting sekali untuk pemberkasan,” ujar Risna.
Ia menambahkan, antrean panjang bukan masalah besar dibanding perjuangan bertahun-tahun sebagai tenaga honorer.
“Selama ini kami sabar menunggu kepastian. Sekarang waktunya melengkapi syarat, biar segera bisa bekerja dengan status baru,” tutupnya.
Sosok Prof Heri Hermansyah Rektor Universitas Indonesia Diteriaki Zionis di Acara Wisuda |
![]() |
---|
Pemekaran Bone Selatan, Toraja Barat, dan Luwu Tengah Berat Diongkos, Mendagri: Butuh Anggaran Besar |
![]() |
---|
Calon PPPK Paruh Waktu Membludak Urus SKCK di Polres Jeneponto |
![]() |
---|
Sosok Honorer Kementerian Agama Siti Husniaty, Calon Pengganti Rahayu Saraswati di DPR RI |
![]() |
---|
Diskon Motor Listrik Honda September 2025 Tembus Rp16 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.