Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil Lalu Muhammad Iqbal Gubernur NTB Percaya Diri Daerahnya Tak Rusuh, Dikenal Diplomat Senior

Ini menanggapi travel warning dikeluarkan sejumlah negara menyikapi aksi demonstrasi di sejumlah wilayah

Editor: Ansar
Tribunnews.com
GUBERNUR NTB - Potret Lalu Muhamad Iqbal gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dokumen Tribunnews.com (3/3/2025). Lalu Muhammad Iqbal merupakan pemenang Pilkada NTB 2024. (Tribunnews.com) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Iqbal percaya diri klaim daerahnya aman selama gelombang unjuk rasa.

Lalu Muhamad Iqbal memastikan daerah yang dipimpinnya aman dan ramah dikunjungi wisatawan.

Ini menanggapi travel warning dikeluarkan sejumlah negara menyikapi aksi demonstrasi di sejumlah wilayah Indonesia akhir pekan kemarin.

"Situasi NTB aman terkendali dan masyarakat kita juga sudah sudah dewasa menyikapi (demonstrasi) seperti ini," kata Iqbal di Mataram, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, travel warning merupakan bentuk peringatan dari suatu negara agar rakyatnya yang akan mengunjungi negara lain untuk lebih berhati-hati.

"Travel warning, itu tergantung level-nya, itu sebetulnya cukup biasa bukan merah," kata dia,

"Kalau sudah travel banned, pelarangan itu baru bahaya. Kalau travel warning itu cuman minta kita untuk hati-hati," kata Iqbal.

"Jadi, travel warning itu seperti istri atau orang tua yang mengingatkan suami atau anaknya kalau keluar rumah supaya hati-hati di jalan ya nak. Itu travel warning. Jadi biasa aja lah," ucapnya lagi.

Maka itu, ia mengajak masyarakat NTB untuk menceritakan kalau wilayah itu aman dan kondusif untuk dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

"Saya dapat telepon dari teman-teman para investor baik yang sudah masuk dan akan masuk ke NTB menanyakan kondisi," kata dia.

"Saya kirimi saja video bule di Kota Mataram lagi jalan santai bebas di mana-mana untuk memberikan gambaran kepada dunia internasional. Kalau daerah kita ini aman dan terkendali," katanya.

Diketahui sejumlah negara memberi peringatan ke warganya yang tinggal di Indonesia atau hendak melakukan perjalanan ke RI.

Hal tersebut terkait demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah akhir pekan kemarin.

Sejumlah negara itu antara lain Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Perancis, Jepang, Filipina, Inggris, dan Kanada.

Travel warning

Travel warning adalah peringatan resmi dikeluarkan pemerintah suatu negara.

Hal itu untuk memberi tahu warganya mengenai potensi bahaya atau risiko keselamatan ketika bepergian atau berada di negara/daerah tertentu.

Travel warning dikeluarkan karena;

-Konflik bersenjata atau ketidakstabilan politik

-Tingginya angka kejahatan/terorisme

-Bencana alam atau wabah penyakit

-Gangguan keamanan serius lainnya

Travel warning bertujuan, melindungi warga negara yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri, dan memberikan informasi terbaru agar wisatawan bisa mengambil keputusan tepat.

Rekam jejak Muhammad Iqbal

Nama Lalu Muhammad Iqbal kini resmi tercatat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2025–2030.

Bersama wakilnya, Indah Dhamayanti Putri, keduanya akan memimpin roda pemerintahan provinsi selama lima tahun ke depan.

Pelantikan pasangan ini berlangsung khidmat di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025, dan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Lalu Muhammad Iqbal bukanlah sosok baru di dunia pelayanan publik.

Ia dikenal luas sebagai diplomat senior yang telah malang melintang di berbagai posisi strategis, termasuk saat menjadi juru bicara Kementerian Luar Negeri.

Kini, kiprahnya berlanjut di panggung politik daerah dengan tanggung jawab yang lebih besar: membawa kemajuan nyata bagi masyarakat NTB.

Bagaimana perjalanan kariernya hingga akhirnya duduk di kursi Gubernur? 

Berikut ini adalah profil lengkap Lalu Muhammad Iqbal, dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.

Sosok dan Profil Lalu Muhammad Iqbal

Lalu Muhamad Iqbal, atau akrab disapa Miq Iqbal, dikenal sebagai seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai juru bicara di Kementerian Luar Negeri.

Iqbal lahir di Praya, Lombok Tengah, NTB, pada 10 Juli 1972.

Ia menghabiskan masa kecilnya dan mengenyam pendidikan SD dan SMP di Lombok Tengah.

Di usia 14 tahun, Iqbal mulai merantau dan melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Islam Modern Assalam di Solo, Jawa Tengah.

Setelah lulus dari Pondok Pesantren Assalam, Iqbal melanjutkan kuliah S1 di Yogyakarta.

Iqbal kuliah dan meraih gelar sarjana di Jurusan Hubungan Internasional (HI) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Jurusan Sejarah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dikenal sebagai sosok yang ramah, Iqbal mengawali karier sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Luar Negeri Sekolah Dinas Luar Negeri Angkatan Caraka Muda II tahun 1998.

Iqbal juga melanjutkan pendidikan S2 dan mendapatkan gelar magister Hubungan Internasional di Universitas Indonesia.

Tahun 2001-2005, Iqbal ditunjuk sebagai Sekretaris Ketiga Kasubdit Pensosbud atau Konsuler KBRI Bucharest, Rumania.

Selain bertugas di Rumania, Iqbal juga melanjutkan pendidikan S3 Politik di University of Bucharest, Rumania.

Pada tahun 2006-2008, Iqbal dipercaya menjabat sebagai Kepala Seksi Kejahatan Terorganisir Lintas Negara Direktorat Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata, Direktorat Kerjasama Multilateral, Kementerian Luar Negeri.

Ayah dua anak ini juga pernah bertugas sebagai Counsellor Fungsi Politik KBRI/PTRI di Wina, Austria, tahun 2008-2012.

Karier Iqbal sebagai diplomat semakin moncer, hingga ditunjuk sebagai Direktur Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri tahun 2016-2019.

Selama menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Iqbal telah menangani sejumlah kasus yang menjadi atensi publik, di antaranya evakuasi WNI dari Nepal dan evakuasi WNI dari Yaman tahun 2015, evakuasi WNI dari Suriah, dan pembebasan WNI yang disandera di Filipina (2016-2018).

Hingga pemulangan TKI dari Arab Saudi dan Malaysia serta penanganan kasus pekerja migran Indonesia seperti Wilfrida Soik dan Satinah (2015).

Iqbal menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Turki tahun 2019-2023 dan dipercaya menjabat sebagai juru bicara serta staf khusus Kementerian Luar Negeri tahun 2023-2024.

Tahun 2024, Iqbal memulai karier politiknya di NTB dan ikut serta dalam kontestasi politik menjadi calon Gubernur NTB. (*)

Sebagian artikel tayang di Kompas.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved