Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BI Sulsel Tunjuk IMMIM Tuan Rumah Silaturahmi Pesantren, Bahas Kemandirian Ekonomi 

Silaturahmi pesantren Sulsel dilaksanakan di gedung IMMIM Jl Jend Soedirman, Selasa (7/10/2025).

IMMIM
SILATURAHMI PESANTREN - Silaturahmi pesantren kembali digelar jadi bagian dari kegiatan tahunan Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) 2025. Silaturahmi pesantren Sulsel dilaksanakan di gedung IMMIM Jl Jend Soedirman, Selasa (7/10/2025). 

TRIBUN-TIMUR. COM - Silaturahmi pesantren kembali digelar jadi bagian dari kegiatan tahunan Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) 2025.

Silaturahmi pesantren Sulsel dilaksanakan di gedung IMMIM Jl Jend Soedirman, Selasa (7/10/2025).

"Alhamdulillah kebanggaan tersendiri bagi kami di Pesantren IMMIM ditunjuk tahun ini oleh Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulsel sebagai pelaksana," ujar Pengurus Pesantren IMMIM Putra, A Takdir. 

Dukungan penuh diberikan Ketua Yayasan Dana Islamic Center (YASDIC) IMMIM Dr Hj Nurfadjri Fadli Kurang SP MPd sebagai respon positif atas kepercayaan BI. 

"Apalagi ibu ketua yayasan kami menganggap event nasional ini memiliki makna penting memperkuat kolaborasi antar pesantren untuk mengokohkan kemandirian ekonomi," tambahnya.

Hadir sejumlah pengurus 16 pesantren mitra binaan BI Sulsel anggota Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Sulsel.

Tampak jajaran jajaran pimpinan BI Sulsel, pengurus Hebitren Sulsel dan pengurus Koperasi Kolaborasi Bisnis Pesantren (KBP).

Disemarakkan pula oleh keikutsertaan ratusan santri dari IMMIM Putra, Pesantren Darul Aman Gombara dan santri Pesantren Al Bayan Hidayatullah Makassar.

Kegiatan Silaturahmi Pesantren dipusatkan di Masjid Baitul Ikhsan kantor BI, Jakarta.

Hadir Gubernur BI Fery Wardoyo beserta jajaran, Ketua Hebitren Pusat Wahid Hasyim Hasbullah bersama pengurus DPW dan DPD se-Indonesia.

Dilaksanakan talkshow menghadirkan tiga pimpinan pesantren memberikan success story pengembangan kemandirian ekonomi pesantrennya.

Fery Wardoyo memastikan pesantren memiliki modal untuk pengembangan ekonomi dan bisnisnya.

"Di pesantren terbiasa bekerja keras dan memiliki jejaring," ujarnya yang disiarkan live ke 46 titik kegiatan Silaturahmi Pesantren

Sebelumnya, Ketua Hebitren mengungkapkan, produk dan komoditi yang dihasilkan oleh pesantren mitra binaan BI masih menghadapi tantangan berupa ketersediaan pasar. 

"Diharapkan produk dan komoditi dari pesantren masih membutuhkan perlindungan melalui kebijakan subsidi dan pemberdayaan berupa dukungan finansial, penguatan kapasitas dan perluasan pasar," rincinya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved