Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fly Jaya Terbang Perdana di Sulsel

Sulsel Jadi Provinsi Pertama Penerbangan Fly Jaya Setelah Pulau Jawa, Kini Bidik Pulau Kalimantan

Pesawat Fly Jaya merupakan milik PT Surya Mataram Nusantara di bawah naungan Surya Group.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / EMBA
FLY JAYA - Pesawat Fly Jaya saat penerbangan perdana di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Bandara Arung Palakka, Bone, Sabtu (13/9/2015). Provinsi Sulawesi Selatan menjadi pilot project penerbangan perdana pesawat Fly Jaya di Indonesia di luar Pulau Jawa. 

 TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Provinsi Sulawesi Selatan menjadi pilot project penerbangan perdana pesawat Fly Jaya di Indonesia di luar Pulau Jawa.

Pesawat Fly Jaya merupakan milik PT Surya Mataram Nusantara di bawah naungan Surya Group.

Fly Jaya sendiri merupakan maskapai berbiaya rendah atau Low Cost Carrier (LCC) yang baru didirikan pada tahun 2024 dan mulai beroperasi pada Juli 2025.

Pesawat ini melayani rute-rute domestik dengan armada pesawat ATR 72-50.

Hal itu diungkapkan Komisaris PT Surya Mataram Nusantara, Ady Iktimal Shihab, saat launching penerbangan bersubsidi konektivitas transportasi di Sulawesi Selatan.

Baca juga: Naik Fly Jaya ke Bone hanya 45 Menit, Pj Sekda: Jauh Lebih Cepat dari Jalur Darat

Peluncuran di depan Gate 6 Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sabtu (13/9/2025).

Ady Iktimal yang mengaku lahir dan besar di Kota Makassar, bangga dengan trobosan yang dilakukan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Maskapai Fly Jaya mengantongi sertifikat izin operasi pada 16 Juni 2025.

"Dan kami mulai beroperasi pada bulan Juli 2025 untuk rute Jakarta-Jogja," ucap Ady Iktimal.

Sulawesi Selatan menjadi provinsi pertama di luar Pulau Jawa yang menjajal penerbangan maskapai Fly Jaya.

Pasalnya, setelah Pulau Jawa, dirinya mengaku membidik rute penerbangan selanjutnya di Pulau Kalimantan.

"Cuman memang, animo dan atensi bapak gubernur (Andi Sudirman Sulaiman) dalam rangka program penerbangan bersubsidi ini, kami akhirnya berani beroperasi di wilayah Sulawesi Selatan," ujarnya.

Fly Jaya merasa terhormat karena dapat beroperasi di Sulsel sebagai wilayah pertama di luar Pulau Jawa.

"Ini juga spesial buat saya, karena saya lahir di Makassar, sekolah di Makassar dan kedua orangtua saya orang Sulawesi Selatan," sebutnya.

Adapun spesifikasi pesawat Fly Jaya kategori ATR 72-500 dapat terbang dan mendarat di landasan 1,290 meter atau 4,323 ft.

Kecepatan pesawat dengan corak putih biru itu, 276/kts atau 511 kilometer per jam.

Jarak tempuhnya bisa menjangkau 1.500 kilometer atau 932 mil.

Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar Muhammad Natsir Ali, yang turut hadir dalam launching itu mengaku bangga.

Pasalnya, selain melayani rute penerbangan Makassar-Bone, pesawat ATR 72-500 ini juga melayani rute penerbangan ke sejumlah kabupaten wisata di Pulau Sulawesi.

Satu diantaranya, rute Kota Makassar-Kabupaten Kepulauan Selayar.

Jika selama ini, kabupaten berpenduduk 130.199 jiwa (data BPS 2020) itu hanya dijangkau lewat jalur laut dari Makassar.

Kini, kabupaten dengan icon wisata Taka Bonerate itu, dapat dijangkau lewat jalur udara.

Meski belum mengetahui pasti harga tiket pesawat Fly Jaya itu, Muhammad Natsir Ali mengaku bangga dengan dibukanya akses udara ke Selayar.

"Sekarang kami belum dapat berapa harga tiket yang tetapkan oleh manajemen Fly Jaya," kata Muhammad Natsir Ali.

"Tapi pada dasarnya, kami atas nama masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar sangat berterima kasih atas upaya yang dilakukan bapak gubernur," lanjutnya.

Dengan adanya rute Makassar- Selayar lanjut Natsir Ali, maka akan meningkatkan pariwisata kabupaten yang dipimpinnya.

Sebab sebelum Covid-18 melanda pada 2019 lalu, kata Natsir, rute penerbangan menuju Selayar ada empat kali sehari.

"Kehadiran Fly Jaya ini bisa membawa kebangkitan pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar," tuturnya.

Pada penerbangan perdana hari ini, maskapai Fly Jaya melayani rute Makassar-Bone.

Pesawat ATR atau Aerei da Trasporto Regionale/Avions de transport régional di Prancis dan Italia ini diperkirakan menempuh perjalanan udara sekitar 45 menit.

Take off sekitar pukul 14.00 Wita, pesawat dengan dua baling-baling di sisi kiri dan kanan ini, dijadwalkan landing di Bandara Arung Palakka, sekitar pukul 15.00 Wita 

Andi Sudirman Sulaiman, Muhammad Natsir Ali dan Sitti Husniah Talenrang ikut dalam penerbangan perdana itu.

Dengan kapasitas 72 penumpang, sejumlah pejabat Pemprov Sulsel ikut Sudirman Sulaiman terbang ke kampung halamannya.(*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved