Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gedung Baru RS Islam Faisal

Keunggulan RS Islam Faisal Makassar: Diskon 90 Persen buat Ulama dan Ulama Doakan Langsung Pasien

RS Islam Faisal, yang berdiri sejak 24 September 1980, kini resmi berada di bawah naungan Kalla Group, sebuah langkah strategis yang memperkuat

Penulis: Rudi Salam | Editor: Edi Sumardi
DOK TIM MEDIA JUSUF KALLA
GROUNDBREAKING RSI FAISAL - Mantan Wapres RI, Jusuf Kalla saat groundbreaking pembangunan gedung baru Rumah Sakit Islam (RSI) Faisal Makassar, di Jl RSI Faisal, Makassar, Sulsel, Senin (22/9/2025). RS Islam Faisal kini jadi bagian dari Kalla Group. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Komitmen Rumah Sakit (RS) Islam Faisal untuk terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik ditegaskan melalui pembangunan gedung baru setinggi tujuh lantai yang resmi dimulai, Senin (22/9/2025).

Groundbreaking dilakukan langsung oleh Founder & Advisor Kalla sekaligus Pembina Yayasan RS Islam Faisal, HM Jusuf Kalla, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah rumah sakit ini.

RS Islam Faisal, yang berdiri sejak 24 September 1980, kini resmi berada di bawah naungan Kalla Group, sebuah langkah strategis yang memperkuat dukungan infrastruktur dan manajemen layanan.

RS Islam Faisal pun jadi bisnis pertama Kalla Group di bidang kesehatan.

Bisnis terdahulu yang dikelola grup perusahaan yang berusia 72 tahun itu adalah otomotif, transportasi logistik, konstruksi, properti, energi, mineral, dan pendidikan.

Direktur Utama RS Faisal, dr Salwa Mochtar, menegaskan, rumah sakit ini memiliki hubungan historis dengan para ulama di Sulawesi Selatan.

“Dulu terdapat Program Sehat Ulama Mubalig (PSUM) yang diinisiasi langsung oleh Bapak Jusuf Kalla. Para ulama yang dirawat hanya dikenakan biaya 10 persen dari total tagihan perawatan. Program ini sangat membantu, apalagi dulu belum ada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) seperti sekarang,” ungkapnya.

Meski kini JKN telah hadir, RS Islam Faisal tetap mempertahankan program tersebut.

“Nah sekarang kan sudah ada JKN, kami tetap melanjutkan program ini. Caranya ialah jika ada ulama yang dirawat, sisa kami upgrade kelas perawatannya,” jelas dr Salwa.

Baca juga: Profil dr Salwa Mochtar, Alumni Unhas Bawa Transformasi Bagi RS Islam Faisal Makassar

Selain itu, RS Faisal mempertahankan tradisi unik yang jarang ditemui di rumah sakit lain: kunjungan ulama yang secara rutin mendoakan pasien rawat inap. Tradisi ini diyakini mampu meningkatkan semangat kesembuhan pasien dan menjadi ciri khas layanan berbasis nilai Islami yang diusung RS Faisal dengan moto “Ihsan dalam Pelayanan, Bekerja Sebagai Ibadah.”

RS Faisal saat ini berstatus rumah sakit kelas B dengan akreditasi paripurna serta kapasitas 201 tempat tidur.

Fasilitasnya mencakup dua layanan umum, empat layanan spesialis dasar, tujuh layanan spesialis penunjang, dan lebih dari 20 layanan spesialis serta subspesialis lain.

Upaya inovasi layanan pun terus dikembangkan.

Salah satunya adalah SIAMPUH (Siap Antar Jemput Pasien), yang telah mendapat penghargaan dari Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM-KPRS) sebagai inovasi layanan humanis.

Baca juga: Jusuf Kalla di Depan Wali Kota: Makassar Harus Tiru Singapura Jadi Kota Bisnis dan Layanan Kesehatan

Program ini membebaskan pasien dari biaya antar-jemput.

Ada pula SIJAGA (Siap Jemput Pasien Gawat Darurat) yang memberikan layanan jemput gratis untuk pasien darurat dengan tim medis lengkap, termasuk dokter dan perawat. “Ini adalah bentuk langkah proaktif kami agar penanganan pasien dapat segera dilakukan sejak dijemput, bukan hanya ketika tiba di rumah sakit,” kata dr Salwa.

Gedung Baru dan Target KRIS

Gedung baru RS Faisal akan menghadirkan layanan terintegrasi di setiap lantai:

Lantai 1: Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Lantai 2: Radiologi

Lantai 3: Ruang operasi dan ICU

Lantai 4: Hemodialisa dan kemoterapi

Lantai 5–7: Ruang rawat inap

Baca juga: Kalla Group Bangun Gedung Baru 7 Lantai RS Islam Faisal Makassar

Pembangunan ini sekaligus menjadi langkah pemenuhan 12 indikator Kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang dicanangkan Kementerian Kesehatan RI, yang mulai berlaku secara nasional pada 2025.

Beberapa bangunan lama akan diubah fungsinya, termasuk IGD lama yang akan menjadi pusat layanan ibu dan anak.

Proyek ini ditargetkan selesai dalam dua tahun ke depan.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turut mengapresiasi pengembangan ini.

“Kami berharap pembangunan rumah sakit ini semakin memantapkan posisi Kota Makassar sebagai pusat rujukan layanan kesehatan,” ujar Appi, sapaan akrabnya.

Baca juga: Munafri Dampingi JK Groundbreaking RS Islam Faisal, Dorong Transformasi Layanan Kesehatan

Makassar saat ini tengah berkembang sebagai salah satu pusat layanan kesehatan terbesar di Indonesia Timur.

Data Dinas Kesehatan Kota Makassar 2024 mencatat ada 52 rumah sakit di kota ini, dengan kapasitas layanan yang terus bertumbuh seiring permintaan masyarakat.

Kehadiran gedung baru RS Faisal diharapkan memperkuat daya saing Makassar dalam bidang medical tourism dan menjadi bagian dari upaya peningkatan angka harapan hidup warga yang kini mencapai 72,3 tahun sebagaimana data BPS pada tahun 2024.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved