Kelangkaan BBM di Bone Warga Keluhkan Antrean Panjang, Wabup Turun Sidak

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Bone semakin dikeluhkan masyarakat. 

Sejak sepekan terakhir, antrean kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengular hingga ratusan meter.

Pengendara roda dua maupun roda empat terpaksa antre berjam-jam demi mendapatkan bensin. 

Bahkan, ada yang pulang dengan tangki kosong karena stok cepat habis.

“Sudah antre dari subuh, tapi bensin habis. Terpaksa beli eceran,” keluh pengendara motor di Kecamatan Tanete Riattang, Alfi Jumat (12/9/2025).

Baca juga: SPBU Swasta Diminta Ambil Pasokan BBM dari Pertamina

Dirinya berharap, kelangkaan BBM ini bisa secepatnya diatasi. 

"Harusnya diatasi, karena kami juga sudah antri lama tapi tetapji sussah dapatnya," harapnya. 

Menanggapi keresahan masyarakat, Wakil Bupati (Wabup) Bone, Andi Akmal Pasluddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SPBU Jl. KH. Agussalim, Kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Jumat (12/9/2025).

Dalam sidak tersebut, Wabup menemukan antrean panjang kendaraan.

Ia langsung memberi peringatan kepada pihak Pertamina agar segera menormalkan pasokan BBM di Bone.

“Kelangkaan ini berdampak luas pada masyarakat, menghambat pekerjaan, bahkan merugikan petani, nelayan, dan UMKM. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan subsidi ini,” tegas Andi Akmal.

Ia juga menekankan, pemerintah daerah akan mengambil langkah tegas jika ada SPBU yang melanggar aturan, termasuk menyalurkan BBM kepada pihak yang tidak berhak atau terlibat penimbunan.

“Kalau terbukti, kami minta Pertamina segera menyegel SPBU tersebut. Tidak boleh ada praktik penimbunan BBM ilegal, apalagi dijual ke luar daerah,” ujarnya.

Wabup mengimbau masyarakat agar segera melaporkan jika menemukan praktik penimbunan atau penyalahgunaan BBM bersubsidi.

“Ini menjadi tanggung jawab bersama, Pemda, Polres, dan Dandim. Semua SPBU harus berbisnis sesuai aturan dan melayani masyarakat dengan baik,” tambahnya.(*)