Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Okupansi Hotel Lesu, Wisatawan Meningkat

Okupansi hotel di Sulsel turun hingga 30 persen sepanjang 2025, tapi jumlah wisatawan justru meningkat.

Dok Tribun Timur/ Rasni Gani
OKUPANSI HOTEL TURUN – Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga diabadikan beberapa waktu lalu. Ia menyampaikan kondisi terkini tingkat hunian hotel di Sulawesi Selatan yang turun hingga 30 persen sepanjang 2025. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Okupansi atau tingkat hunian hotel di Sulawesi Selatan anjlok sepanjang 2025. 

Namun, jumlah wisatawan mancanegara dan domestik meningkat.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga, mengonfirmasi tingkat hunian tahun ini turun sekira 25 sampai 30 persen dibandingkan 2024.

Dipengaruhi kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang berdampak pada berkurangnya aktivitas instansi di hotel.

“Pada 2024 tingkat hunian hotel di Makassar masih di angka 60 sampai 65 persen. Tahun ini kita sudah bersyukur kalau bisa mencapai rata-rata 40 sampai 45 persen,” ujarnya, Minggu (26/10/2025).

Baca juga: 2 Hotel di Makassar Curi Start, Paket Tahun Baru 2026 Sudah Ditawarkan

Akhir tahun biasanya tingkat hunian hotel meningkat karena banyak kegiatan pemerintah.

Hingga akhir 2025, pergerakan tersebut belum terlihat.

“Justru saat ini tidak ada pergerakan membuat tingkat huni terbang tinggi. Ini bukti konkret dampak dari efisiensi anggaran pemerintah,” tegas CEO Phinisi Hospitality Indonesia (PHI) itu.

Anggiat mengaku belum melihat tanda-tanda perbaikan okupansi pada 2026.

Sebab, kebijakan efisiensi anggaran masih menjadi fokus pemerintah pusat.

“Sektor pariwisata belum bisa diandalkan sepenuhnya untuk mengangkat okupansi. Sekaitan 2026, saya belum melihat ada sinyal ke depannya lebih baik,” jelasnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Agustus 2025 tercatat sebesar 46,00 persen.

Angka ini menurun 8,59 poin dibandingkan Agustus 2024, dan turun 1,73 poin dibandingkan Juli 2025.

“Penurunan TPK terjadi hampir di semua kelas hotel, terutama pada hotel bintang 4 dan 5 yang turun hingga 17,36 poin,” kata Kepala BPS Sulsel, Aryanto belum lama ini.

Meski tingkat hunian menurun, geliat pariwisata di Sulsel tetap bergerak positif.

BPS mencatat, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulsel pada Agustus 2025 mencapai 1.814 kunjungan, atau naik 27,12 persen dibanding Agustus 2024.

Wisman asal Malaysia mendominasi dengan 752 kunjungan, disusul Perancis 137 kunjungan.

Kunjungan dari Italia, Jerman, dan Thailand juga mengalami kenaikan.

Untuk wisatawan nusantara (wisnus), jumlah perjalanan ke Sulsel Agustus 2025 mencapai 3,159 juta perjalanan, naik 24,34 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Namun, angka itu turun tipis 6,33 persen dibanding Juli 2025.

Secara kumulatif, periode Januari-Agustus 2025 mencatat 28,57 juta perjalanan wisnus, tumbuh 15,87 persen dibanding 2024.

Makassar penyumbang perjalanan terbanyak dengan 715 ribu perjalanan, disusul Gowa, Maros, dan Bone.

Rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang selama Agustus 2025 mencapai 1,17 malam, turun dari 1,43 malam pada Juli 2025.

Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap lebih tinggi yakni 2,36 malam, sedangkan tamu domestik 1,44 malam.

Hotel nonbintang juga mengalami tren serupa dengan TPK sebesar 18,39 persen, turun 0,50 poin dibanding Juli 2025 dan 0,38 poin dibanding Agustus 2024.

Dari sisi transportasi udara, mobilitas wisatawan nasional (wisnas) melalui Bandara Sultan Hasanuddin Makassar meningkat signifikan.

Pada Agustus 2025 tercatat 18.619 kunjungan, naik 42,27 persen dibanding Juli 2025 dan tumbuh 17,40 persen secara tahunan.

“Meskipun tingkat hunian hotel menurun, peningkatan kunjungan wisatawan menunjukkan geliat ekonomi sektor pariwisata yang tetap kuat,” jelas Aryanto.

Ia berharap peningkatan mobilitas wisatawan nusantara dan nasional mendorong sektor perhotelan serta usaha kecil di bidang pariwisata.

BPS juga mendorong pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk terus berinovasi dalam promosi destinasi dan peningkatan layanan akomodasi.

Selain Makassar dan Gowa, daerah seperti Bulukumba, Maros, dan Tana Toraja masih menjadi destinasi favorit wisatawan karena keindahan alam dan kekayaan budaya.(*) 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved