Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BRI

BRI Link, Jembatan Kasih dari Kalimantan ke Dwitiro Bulukumba Sulsel

Sepupuh Risna, Nur Asia mengambil uang di agen BRI Link, Desa Dwitiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Senin (6/10/2025)

|
Penulis: Muh Hasim Arfah | Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Agen BRI Link
BRI LINK-Sepupuh Risna, Nur Asia mengambil uang di agen BRI Link, Desa Dwitiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Senin (6/10/2025). Pekerja perkebunan sawit ini mengirimkan uang kepada keluarganya di kampung melalui BRI Link.  

TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA- Ada kisah sederhana tentang bakti terhubung lewat layanan perbankan digital di sebuah desa kecil bernama Dwitiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, .

Bagi Risna (36), seorang pekerja di perkebunan sawit di pedalaman Kalimantan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) bukan sekadar tempat menabung.

Lebih dari itu.

BRI telah menjadi jembatan kasih antara dirinya dan sang ibu di kampung halaman.

Setiap bulan, setelah menerima gaji hasil kerja kerasnya di kebun sawit, Risna menyisihkan sebagian untuk dikirimkan ke rumah.

Jalurnya sederhana, uang itu ia transfer melalui ATM BRI ke rekening sepupunya, Nur Asia, warga Desa Dwitiro.

Nur Asia kemudian mengambil uang tersebut di agen BRI Link terdekat, lalu menyerahkannya langsung ke ibu Risna.

Daftar Angsuran KUR BRI Pinjaman Rp1 Juta- Rp100 Juta, Tenor 60 Bulan

“Alhamdulillah, BRI Link sangat membantu saya. Jadi saya kirim ke rekening sepupu, nanti dia yang ambil di agen BRI Link,” ujar Risna, Senin (6/10/2025) malam, lewat sambungan telepon.

Sejak tahun 2015, Risna sudah menjadi pengguna setia BRI Link, layanan inovatif diluncurkan Bank BRI pada 2014. 

Program ini memungkinkan masyarakat menjadi agen perbankan digital yang dapat melayani berbagai transaksi secara real-time online, mulai dari tarik tunai, setor, transfer, hingga pembayaran tagihan.

Sebelum BRI Link hadir, Risna mengaku kerap kesulitan mengirim uang ke kampung.

Lokasi tempat kerjanya jauh dari kantor cabang bank, dan akses transportasi terbatas.

“Dulu sebelum ada BRI Link, saya harus menunggu berbulan-bulan untuk kirim uang. Kadang sampai setahun tidak bisa kirim,” kenangnya. “Waktu itu rasanya sangat sedih, apalagi kalau ibu sedang butuh.”

Kini, berkat jaringan agen BRI Link yang tersebar hingga pelosok desa, Risna bisa dengan mudah menunaikan kewajibannya kepada orang tua.

Ia merasa lebih tenang, karena tahu setiap rupiah jerih payahnya bisa cepat sampai ke tangan ibunya.

Inovasi ini bukan hanya memudahkan urusan finansial, tapi juga menghadirkan rasa dekat di tengah jarak yang jauh.

Melalui sentuhan teknologi, BRI Link telah menjadi wahana berbakti bagi jutaan pekerja perantauan seperti Risna, mereka yang merantau demi kehidupan lebih baik.

Namun tak pernah lupa jalan pulang dan kasih orang tua di kampung halaman.

“Selama ada BRI Link, saya tak khawatir lagi. Ibu bisa cepat menerima kiriman saya. Ini cara saya berbakti, meski jauh di Kalimantan,” ucapnya pelan, menutup percakapan.

Di tangan-tangan agen kecil di desa, seperti di Dwitiro, teknologi perbankan menjelma menjadi jembatan cinta dan bakti, dari anak untuk orang tua, dari kota ke pelosok, dari jerih payah menjadi doa yang tersampaikan.

Uang sekolah untuk Anak 

Setiap kali Risna menatap layar ATM di Kalimantan, ada rasa haru yang menelusup di dadanya. Deretan angka yang ia ketik bukan sekadar transaksi perbankan—itu adalah wujud kasih seorang ibu dan anak sekaligus: uang sekolah untuk dua buah hatinya di Bulukumba, dan bakti untuk orang tuanya di kampung halaman.

Sudah hampir sepuluh tahun Risna (36) merantau dari tanah kelahirannya di Desa Dwitiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, menuju perkebunan sawit di pedalaman Kalimantan.

Di tanah rantau itu, ia bekerja keras dari pagi hingga petang, di bawah terik matahari dan suara mesin-mesin perkebunan.

Namun di balik keringatnya, ada tekad yang tak pernah padam, menjaga pendidikan anak-anaknya dan kebahagiaan ibunya di kampung.

Dulu, jarak dan keterbatasan akses menjadi hambatan besar.

Mengirim uang ke desa membutuhkan waktu dan biaya yang tak sedikit. Kadang berbulan-bulan, bahkan pernah satu tahun lamanya, Risna tak bisa mengirimkan uang ke rumah.

Namun semuanya berubah ketika ia mengenal BRI Link, layanan perbankan digital yang dihadirkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).

“Alhamdulillah, BRI Link sangat membantu saya. Sekarang saya bisa kirim uang kapan saja, langsung sampai ke keluarga,” ucapnya pelan, Senin (6/10/2025) malam.
Melalui agen BRI Link di Desa Dwitiro, uang hasil jerih payahnya dapat diterima sepupunya, Nur Asia, dalam hitungan menit.

Nur Asia kemudian menyerahkan uang itu kepada ibu Risna dan juga mengurus kebutuhan dua anak Risna yang kini bersekolah di Bulukumba.

Dua anak itu memilih tinggal bersama neneknya karena jarak sekolah yang begitu dekat. Tidak seperti di Kalimantan, di mana sekolah terpisah beberapa kilometer dari area perumahan pekerja.

Di Bulukumba, mereka bisa berangkat sekolah dengan tenang, tanpa harus melintasi perkebunan luas.

“Uang sekolah anak-anak juga terjamin. Alhamdulillah, karena rezekinya kami di Kalimantan, anak-anak tetap bisa sekolah di Bulukumba,” tutur Risna dengan suara bergetar.

Uang yang dikirim Risna tak hanya untuk biaya sekolah, tetapi juga kebutuhan harian anak-anaknya: uang jajan, membeli seragam, tas, sepatu, buku, hingga alat tulis.

“Intinya BRI Link sangat membantu kami yang di perantauan. Kami bisa bekerja dengan tenang karena uang langsung sampai ke keluarga,” tambahnya.

Teknologi Harapan
Bagi Risna, teknologi bukan lagi sesuatu yang jauh dari keseharian.

Ia mungkin tak mengenal istilah “inklusi keuangan” atau “digitalisasi layanan perbankan,” tapi ia merasakannya langsung dalam kehidupan nyata.

Di setiap kiriman uang lewat ATM, ada kelegaan di hatinya. Ia tahu, di seberang sana, dua anaknya bisa membeli buku baru, memakai seragam bersih, dan melanjutkan sekolah tanpa kekurangan.

BRI Link telah menjadi jembatan rezeki dan kasih, menghubungkan tangan-tangan pekerja di rantau dengan keluarga di desa.

Melalui agen kecil di pelosok seperti Dwitiro, cinta seorang ibu dan anak mengalir tanpa terhalang jarak atau waktu.

“Selama ada BRI Link, saya tenang. Uang bisa langsung sampai, dan doa saya juga ikut sampai,” ujar Risna sambil tersenyum.

Dari kebun sawit di Kalimantan hingga desa kecil di Bulukumba, kisah Risna adalah potret nyata bagaimana inovasi keuangan mampu mengubah kehidupan sederhana menjadi penuh makna, menghadirkan kehangatan dalam setiap transaksi, dan menghadirkan kasih dalam setiap kiriman rupiah.


Lebih dari Sekadar Transaksi
Lahir pada akhir tahun 2014, BRI Link merupakan inovasi dari Bank Rakyat Indonesia untuk menjangkau masyarakat di wilayah yang jauh dari kantor cabang atau mesin ATM.

Layanan ini menjadi bagian dari program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor) yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna memperkuat inklusi keuangan nasional.

BRI mengajak nasabahnya untuk menjadi Agen BRI Link, yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan bank di tingkat desa.

Mereka melayani transaksi seperti transfer, setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan, pembelian pulsa, hingga pembukaan rekening tabungan.

Setiap agen memperoleh sharing fee dari setiap transaksi, sehingga layanan ini tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di daerah.

Kini, BRI Link telah menjadi urat nadi ekonomi desa, menggerakkan uang dan harapan dari pelosok ke pelosok.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved