TRIBUN-TIMUR.COM – Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) memperkuat sistem mitigasi bencana melalui pemasangan Warning Receiver System (WRS) di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kompleks SKPD, Kelurahan Batu Lappa, Kecamatan Watang Pulu, Senin (25/8/2025).
Perangkat modern milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini berfungsi sebagai penerima informasi peringatan dini gempa bumi dan tsunami secara cepat dan akurat.
Kepala Pelaksana BPBD Sidrap, H. Sudarmin, menjelaskan meski wilayah Sidrap tidak berada di jalur sesar aktif, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Kehadiran WRS dinilainya sangat penting dalam mempercepat akses informasi resmi dari BMKG.
"Kecepatan informasi adalah kunci dalam mitigasi bencana. Dengan WRS, kita bisa lebih sigap, tanggap, dan terukur dalam memberi peringatan dini kepada masyarakat." tegas Sudarmin.
Menurutnya, WRS mampu menampilkan data real time mengenai gempa bumi di seluruh Indonesia. Informasi yang diterima meliputi lokasi, koordinat, kedalaman, kekuatan, hingga waktu kejadian. Jika ada gempa yang berpotensi tsunami, sistem akan otomatis mengirim peringatan ke BPBD untuk segera diteruskan ke masyarakat.
Ia menambahkan, WRS tidak hanya berfungsi sebagai alat penerima informasi, tetapi juga menjadi pendukung utama dalam pengambilan keputusan ketika bencana terjadi.
“Kecepatan informasi adalah kunci dalam mitigasi bencana. Dengan adanya WRS, kita bisa lebih sigap, tanggap, dan terukur dalam memberikan peringatan dini kepada masyarakat,” tambah Sudarmin.
Pemasangan WRS ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi serta pelatihan langsung oleh tim BMKG. Handy, perwakilan BMKG, hadir memberikan penjelasan teknis mengenai fungsi utama WRS dan cara penggunaannya.
Handy menjelaskan, WRS memiliki dua peran penting. Pertama, sebagai alat penerima peringatan otomatis dari BMKG Pusat yang memastikan daerah mendapatkan informasi terbaru mengenai gempa bumi dan potensi tsunami.
Kedua, sebagai alat penyebaran informasi atau diseminasi, di mana pesan peringatan dapat langsung diteruskan ke masyarakat maupun instansi terkait melalui berbagai fitur pendukung.
“WRS ini dilengkapi dengan alarm suara, tampilan peta digital, histori kejadian, hingga SMS forwarder yang bisa digunakan untuk menyebarkan informasi lebih cepat. Data yang diterima langsung dari server BMKG sehingga keakuratannya terjamin. Alat ini dirancang agar daerah bisa lebih siap dalam melakukan langkah penyelamatan,” ungkap Handy di hadapan staf BPBD Sidrap.
Dengan terpasangnya WRS, BPBD Sidrap kini memiliki sistem yang lebih modern dan terintegrasi dalam mengantisipasi ancaman gempa bumi dan tsunami.
Ke depan, BPBD berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan, memperluas jaringan komunikasi, serta menggandeng berbagai elemen masyarakat dalam upaya mitigasi bencana.
Pemasangan WRS ini menandai langkah maju Sidrap dalam membangun daerah yang lebih siaga, tangguh, dan responsif terhadap bencana. Sinergi antara teknologi, pemerintah, dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan perlindungan yang lebih kuat bagi seluruh warga.(*)