TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu, Sulawesi Selatan, akan mengerjakan proyek preservasi jalan di enam titik.
Total anggaran disiapkan dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2025 mencapai lebih dari Rp10 miliar.
Kepala Dinas PUPR Luwu, Ikhsan Asaad, mengaku proyek ini akan mengerjakan sekitar 5 kilometer jalan disejumlah kecamatan.
“Biaya pengaspalan saat ini berkisar Rp2,1 M sampai Rp2,2 miliar per kilometer. Dengan anggaran yang ada, kita targetkan enam ruas jalan ini bisa segera dikerjakan,” kata Ikhsan, Senin (25/8/2025).
Ikhsan merincikan ruas jalan yang akan mendapat perbaikan.
Baca juga: Luwu Dapat Jatah 32 IFP, Kadis Ingatkan Jangan Dipakai Nonton Drakor
Di antaranya ruas jalan Malela ‐ Padang-padang, Padang Kalua, Pattedong - To'bia, Rante Damai, Padang Lambe - Buntu Kunyi dan Waetuo - Wonosari.
Saat ini proses administrasi tengah berjalan.
Pihaknya menargetkan pengerjaan fisik bisa dimulai pada September 2025.
“Semoga bisa berjalan sesuai rencana. Sementara berproses,” ujarnya.
Warga Malela, Imran, menyambut baik rencana pengerjaan jalan yang direncanakan Pemda Luwu.
Sebab, beberapa jalan rusak akibat diterjang banjir.
Pemda Luwu harus memilih rekanan dengan reputasi kerja yang baik.
"Karena kadang biasa ditemukan, belum satu bulan misalnya, sudah terkelupas lagi aspal yang baru ditambal," keluhnya.
Pemprov Sulsel Siapkan Paket ke-6 Perbaikan Jalan Luwu Raya
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan bakal menggelontorkan paket ke-6 program perbaikan jalan untuk wilayah Luwu Raya.
Paket ini akan melengkapi lima paket multiyears yang sudah berjalan sejak awal 2025.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan paket ke-6 akan difokuskan pada titik-titik jalan yang membutuhkan perencanaan khusus.
“Tahun ini lima paket sudah diluncurkan. Paket ke-6 akan kita realisasikan untuk menuntaskan titik yang belum tertangani. Saat ini masih proses, dan kita punya alokasi dana yang bisa digunakan,” ujarnya saat rapat paripurna di DPRD Sulsel, Jumat (15/8/2025).
Program ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Asta Cita.
Salah satunya menargetkan swasembada pangan.
Rincian Lima Paket Multiyears 2025 diantaranya mencakup:
Paket 1: Jl Hertasning–Jl Aroepala (Makassar), Jl Tun Abdul Razak–Jl HM Yasin Limpo (Gowa), poros Bili-Bili–Malino, Malino–Tondong (Sinjai), hingga Tanete–Tana Beru (Bulukumba).
Paket 2 (Rp300 miliar): Takalar–Gowa, meliputi Barombong, Panciro, Galesong, Pattallassang, Malakaji, Jeneponto, dan Sapaya.
Paket 3 (Rp500 miliar): Wilayah Sidrap, Pinrang, dan Soppeng.
Paket 4 (Rp600 miliar): Ruas Pekkae–Takkalalla (Barru–Wajo), Wajo–Salo Peneki–Cabbengnge, dan sekitar Anabanua.
Paket 5 (Rp500 miliar): Bone, meliputi ujung Lamuru–Palattae–Tana Batue–Sanrego (arah Sinjai), ujung Lamuru–Takkalalla, dan Pangkep–Parigi.
DPRD Sulsel Pastikan Luwu Raya Tak Dianaktirikan
Anggota DPRD Sulsel dari Dapil XI, Rusli Sunali, menegaskan Gubernur Sulsel tetap memberi porsi pembangunan untuk Luwu Raya.
Meski beberapa wilayah tidak masuk skema multiyears.
“Beberapa pembangunan infrastruktur multiyears tetap diberikan ke Luwu Raya. Ini bukti gubernur tidak menganak-tirikan daerah ini,” kata Rusli.
Ia membeberkan, Luwu khususnya mendapat usulan proyek 2026-2027 di luar lima paket multiyears.
"Termasuk ruas jalan Batusitanduk (Toraja Utara)-Pantilang-Bua: 2026 Rp16,5 miliar, 2027 Rp19,9 miliar, untuk pembangunan 2 kilometer. Dan Batusitanduk-Sangkaropi-Batusitanduk: 2027 Rp13,6 miliar, 2 kilometer," ujarnya.
Sementara daerah Luwu Utara, sambung Rusli, ruas jalan Sabbang-Tallang-Sae Rp17.001.250.000 tahun 2026 untuk pembangunan 2,5 kilometer.
Ditambah, ruas jalan Sae-Batusitanduk Provinsi Sulawesi Barat tahun Rp13.601.000.000 pembangunan 2 kilometer.
Sementara daerah Palopo, Pantilang-Bonglo-Batusitanduk Kota Palopo tahun 2026 sebesar Rp13.270.400.000 rehabilitasi 2 kilometer.
Serta Batusitanduk Kabupaten Luwu-Latuppa tahun 2026 Rp.13.270.400.000 rehabilitasi 2 kilometer.
Selain itu, sambung Rusli Sunali, Luwu Raya juga kebagian proyek multiyears pembangunan Rumah Sakit Regional Sulsel senilai Rp250 miliar.
Proyek pembangunan multiyears lain juga dikucurkan di Luwu Raya ialah proyek irigasi.
Rinciannya termasuk Irigasi Makawa di Luwu senilai Rp35,4 miliar.
Irigasi Lengko Pini di Luwu senilai Rp17.781.264.204.
Sementara untuk Luwu Utara, pembangunan irigasi Bungadidi senilai Rp29.898.354.881.
Lalu pembangunan irigasi Kuri-kuri Kasambi di Luwu Utara, senilai Rp15.114.275.302
Ditambah pembangunan irigasi Tubu Ampak di Luwu/Luwu Utara dengan nilai Rp8.764.478.449.
Kemudian pembangunan irigasi Angkona di Luwu Timur, senilai Rp11.360.423.446
Tanggapan Tokoh Luwu Raya
Sekretaris BPW KKLR Sulsel, Asri Tadda, menilai pembagian proyek harus mempertimbangkan kontribusi ekonomi daerah.
“Publik wajar mempertanyakan perimbangan pembangunan. Luwu Raya menyumbang kontribusi ekonomi besar, tapi jalan provinsi di sini sangat sedikit," bebernya.
Kata Asri, anggota DPRD Sulsel Dapil XI, mulai mempertimbangkan pembangunan jalan provinsi lain demi menunjang ekonomi daerah.
"Harus ada upaya DPRD memperjuangkan jalan provinsi dan membuka jalur pesisir dari Palopo sampai Malili untuk menunjang pertumbuhan ekonomi,” tambah Asri
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana