Pendaftaran dilakukan melalui www.indonesiakaya.com dan gratis.
Tahun ini, Indonesia Menari hadir dalam format tarian kelompok berisi 5–7 orang.
Tidak ada batasan usia selama peserta mampu mengikuti koreografi dengan baik.
Seluruh peserta wajib membawakan koreografi karya Bathara Saverigadi Dewandoro, dengan aransemen lagu tradisional Alffy Rev.
Bathara Saverigadi Dewandoro, atau akrab disapa Ara, adalah seorang penari, koreografer, dan sutradara pertunjukan asal Yogyakarta.
Ia dikenal karena kiprahnya dalam melestarikan seni tari tradisional Indonesia.
Ia anak dari pasangan Suryandoro dan Dewi Sulastri, pendiri Swargaloka organisasi nirlaba di bidang seni tradisi, termasuk drama wayang.
Ara mulai belajar tari sejak usia sekolah dasar, dengan teknik dari berbagai daerah seperti Surakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Kombinasi gaya tersebut membentuk karakter tari khas: luwes, cepat, dan penuh detail.
Ia juga dikenal sebagai koreografer termuda yang meraih rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia pada 2013.
Kini, Bathara aktif mengembangkan pertunjukan drama wayang dengan pendekatan modern agar lebih dekat dengan generasi muda.
Ia juga terlibat dalam proyek-proyek seni menyasar masyarakat urban, termasuk melalui kanal YouTube Swargaloka Art.
Karya koreografinya untuk Indonesia Menari 2025 adalah salah satu bentuk kontribusinya dalam memperkenalkan tari tradisional dengan kemasan segar dan inklusif.
Dalam Indonesia Menari, Koreografi tidak boleh diubah, namun pola lantai dan komposisi boleh dikembangkan.
“Kami berharap acara ini tidak hanya menjadi wadah bagi para penari, tetapi juga menginspirasi lebih banyak masyarakat untuk mencintai dan melestarikan budaya tari Indonesia," kata Renita.
Ia berharap, format modern dan lokasi mudah diakses seperti pusat perbelanjaan, menunjukkan tari tradisional tetap relevan dan bisa dinikmati siapa pun.
Indonesia Menari merupakan persembahan dari Indonesia Kaya, bagian dari inisiatif budaya Bakti Budaya Djarum Foundation. (*)