TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Seorang jurnalis mengalami kekerasan saat meliput demo tolak kenaikan PBB-P2 di Kantor Bupati Bone, Selasa (19/8/2025).
Zulkifli, jurnalis CNN Indonesia TV, mengalami kekerasan fisik saat merekam kericuhan antara massa dan aparat pukul 20.00 Wita di lobi Kantor Bupati Bone.
Kantor Bupati Bone berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani No 1, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Sekitar lima anggota berbaju loreng langsung mendatangi Zulkifli.
“Saya dipiting dan didorong sejumlah oknum aparat,” kata Zulkifli kepada Tribun-Timur.com.
Selain kekerasan fisik, oknum tidak diketahui identitasnya juga merampas handphone milik Zulkifli.
“HP saya juga dirampas,” ujarnya.
Setelah itu, oknum tersebut mengembalikan HP Zulkifli usai materi liputannya dihapus.
“Sejumlah video kericuhan dihapus oleh oknum itu,” katanya.
Baca juga: Demo Ricuh di Bone Sisakan Sampah, Syamsiah Pemulung Lansia Panen Rezeki
Zulkifli juga dipaksa menghapus ulang semua video dari galeri sampah.
“Saya kemudian dipaksa hapus di galeri sampah dengan disaksikan sejumlah rekannya untuk memastikan video betul-betul terhapus,” ujarnya.
Jurnalis lain, Adri, mengaku mendapat ancaman dari oknum aparat saat meliput aksi.
“Berhenti live jangan sampai saya seret juga,” kata oknum tersebut kepada Adri, jurnalis Ujung Pena.
Sebelumnya, demonstrasi menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone berakhir ricuh, Selasa (19/8/2025).
Aksi berlangsung di depan Kantor Bupati Bone, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang Barat.
Ribuan massa memadati lokasi sejak pukul 13.00 Wita.
Mereka berorasi bergantian dan membakar ban bekas.
Situasi memanas karena Bupati Bone Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin tak kunjung menemui massa.
Pukul 18.40 Wita, massa mulai melempar air gelas dan batu ke arah aparat gabungan.
Aparat membalas dengan tembakan water cannon dan gas air mata.
Petugas terdiri dari TNI-Polri, Brimob, dan Satpol PP.
Aksi berhasil dibubarkan pukul 00.20 Wita. Sejumlah demonstran dan aparat dilaporkan terluka.
Perwakilan massa, Rafli Fasyah, menegaskan kenaikan PBB-P2 sangat memberatkan masyarakat.
“Kami datang ke sini untuk menolak kebijakan zalim ini,” katanya.
Ia menilai kebijakan tersebut tidak berpihak kepada rakyat kecil yang tengah berjuang menghadapi kondisi ekonomi sulit.
“Jangan hanya demi pendapatan daerah, rakyat yang jadi korban. Kami tidak akan berhenti sebelum pemerintah daerah mencabut kenaikan PBB-P2,” ujarnya.
Plt Sekda Bone, Andi Saharuddin, mengungkap alasan Bupati dan Wakil Bupati tidak menemui demonstran.
“Ada agendanya yang sudah terjadwal sebelumnya,” katanya.
Ia menyebut Bupati menghadiri panen raya di Caming.
Sementara Wakil Bupati menghadiri launching Rumah Bergizi Gratis di Salomekko.
“Agenda keduanya sudah terjadwal sebelumnya. Makanya kami diperintahkan dan ditugaskan kemarin,” kata Andi Saharuddin kepada Tribun-Timur, Rabu (20/8/2025).
Ia menyampaikan rencana kenaikan PBB ditunda.
“Ditunda atas arahan pimpinan,” ujarnya.
Andi Saharuddin mengklaim tidak ada aksi susulan dari Aliansi Warga Bone Bersatu.
“Tidak ada lagi aksi, kan kita sudah sepakat dengan adik-adik mahasiswa,” katanya. (*)