TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone menelan korban luka-luka.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman berjanji membantu seluruh korban luka- luka akibat aksi unjuk rasa.
Melalui program Andalan Sulsel Peduli, bantuan akan diberikan tanpa membedakan latar belakang korban.
Baik aparat keamanan maupun masyarakat peserta aksi akan mendapat bantuan.
“Semua yang menjadi korban, baik dari pihak kepolisian, TNI, Satpol PP, maupun masyarakat yang ikut dalam unjuk rasa, akan kita bantu melalui Andalan Sulsel Peduli,” ujar Gubernur Andi Sudirman dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025) malam.
Sebanyak 4 anggota Satpol PP Bone dan 2 polisi dari Polres Bone terluka.
Mereka terkena lemparan batu dalam kericuhan demo menolak kenaikan PBB-P2.
Keempat anggota Satpol PP terluka yakni Iksan, Faisal, Sabaruddin dan Mustari.
"Yang bocor kepalanya 3 orang. Wajah Mustari kena batu," kata Bahar kepada Tribun-Timur.com.
Baca juga: 54 Demonstran Ditangkap, LBH Makassar Kritik Kekerasan Aparat di Bone
Sementara anggota Polri yang terluka ada Aipda Rahmat dan Bripda Awal.
Ibu jari Rahmat nyaris putus, sedangkan kulit kening Awal robek.
Untuk sementara, para korban tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Pemerintah Provinsi Sulsel menegaskan akan terus memantau kondisi para korban dan memastikan penanganan medis berjalan maksimal.
Menyikapi kericuhan terjadi, Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Jufri Rahman sudah meneruskan edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada seluruh kepala daerah.
"Sudah ada edaran Mendagri soal PBB-P2 kalau menimbulkan kegaduhan hentikan. Arahannya kondusif karena beberapa daerah ada kenaikan drastis, bahkan ada 1000 persen (Cirebon)," jelas Jufri Rahman di Kantor Gubernur Sulsel pada Rabu (20/8/2025).