TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pangkalan Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar, yang kini bertransformasi menjadi Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) VI, mencatat sejarah menarik.
Dalam kurun dua tahun terakhir, pucuk kepemimpinan strategis di pangkalan laut terbesar di Indonesia Timur ini secara berturut-turut diamanahkan kepada tiga jenderal asal Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pertama, Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M putra kelahiran Watampone, Bone, 20 November 1970.
Alumni AAL 1993 ini dipercaya menjadi Danlantamal VI Makassar pada 2024.
Saat bertugas, Andi Rahmat dikenal humanis.
Ia turun langsung membantu masyarakat korban banjir dan longsor di Luwu pada Mei 2024.
Ia kemudian dipromosikan sebagai Komandan Pasmar 3 Sorong, Papua Barat.
Kedua, estafet kepemimpinan dilanjutkan Brigjen TNI (Mar) Wahyudi Latief, lulusan AAL 1999.
Kariernya tergolong cemerlang karena termasuk alumni tercepat yang menyandang bintang satu.
Pada November 2024, ia resmi menjabat Danlantamal VI Makassar menggantikan seniornya, Andi Rahmat.
Sebelum itu, Wahyudi menjabat Koorsmin Kasal.
Ketiga, pada 10 Agustus 2025, giliran Laksamana Muda TNI Andi Abdul Aziz yang naik memimpin setelah Lantamal VI ditingkatkan statusnya menjadi Kodaeral VI Makassar.
Perwira tinggi kelahiran 14 Juli 1969 ini merupakan alumni AAL 1992 dengan rekam jejak panjang di tubuh TNI AL.
Sebelumnya, ia menjabat Wadankodiklatal.
Momentum transformasi itu ditandai dengan penyerahan memorandum serah terima jabatan dari Brigjen Wahyudi Latief kepada Laksda Andi Abdul Aziz pada Selasa (19/8/2025) di Markas Kodaeral VI Makassar.
“Penyerahan memorandum ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk pertanggungjawaban dan etika komando demi kesinambungan organisasi,” ujar Brigjen Wahyudi.
Dankodaeral VI, Laksda Andi Abdul Aziz, menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan kepemimpinan.
“Pergantian pimpinan adalah keniscayaan. Yang tidak boleh berganti adalah semangat juang, loyalitas, dan kesiapsiagaan dalam menjalankan tugas negara,” tegasnya.
Dengan demikian, kepemimpinan Lantamal/Kodaeral VI Makassar tercatat tiga kali berturut-turut dipegang putra Sulsel.
Hal ini menjadi bukti kuat kontribusi daerah terhadap TNI AL, khususnya dalam menjaga stabilitas maritim di kawasan timur Indonesia.