Hal ini memungkinkan pemerintah untuk fokus pada kebijakan ekonomi yang pro-pertumbuhan.
Kedua kinerja sektor riil yang membaik. Penguatan IHSG juga didukung oleh perbaikan kinerja emiten dari berbagai sektor, termasuk yang menopang perekonomian Sulsel.
"Sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, dan pertambangan yang menjadi andalan Sulsel turut berkontribusi dalam pergerakan ekonomi nasional," kata Andi Iwan.
Ketiga dukungan kebijakan pemerintah. Andi Iwan mengapresiasi berbagai kebijakan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berorientasi pada kemudahan berusaha dan investasi.
"Pemerintah pusat dan daerah perlu terus bersinergi dalam menciptakan regulasi yang mendukung pertumbuhan investasi, baik di pasar modal maupun di sektor riil," tambahnya.
Harapan untuk Pelaku Usaha di Sulsel
Iwan Aras juga menekankan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Sulsel.
Ia mendorong agar pengusaha daerah, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk lebih berani memanfaatkan peluang pendanaan melalui pasar modal.
"Saat IHSG menguat, ini adalah waktu yang tepat bagi perusahaan-perusahaan di Sulsel untuk mempertimbangkan penawaran umum perdana (IPO) atau mencari pendanaan lain melalui pasar modal. Ini bisa menjadi jalan untuk scaling up bisnis dan membuka lapangan kerja baru," kata Andi Iwan Aras.
Iwan Aras meyakini sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan investor akan membawa perekonomian Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan, ke level yang lebih tinggi.
"Pencapaian 8.000 akan menjadi kado terindah bagi bangsa kita di hari kemerdekaan, sekaligus menjadi pijakan kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan," pungkasnya.