TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wilayah Luwu Timur mendapat porsi perbaikan jalan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel memastikan perbaikan jalan juga menyentuh wilayah Luwu Raya.
Saat ini, perbaikan jalan menyasar ruas Ussu - Nuha di Luwu Timur.
Pemprov Sulsel telah bersepakat menggandeng PT Vale memperbaiki ruas jalan.
"Untuk 2025, Iye ada (di Luwu Raya). Untuk paket berkontrak ada di luwu timur, ruas jalan Ussu - Nuha. Selain, dilaksanakan dinas, juga telah ada kesepakatan untuk support dari PT Vale untuk pembangunannya," jelas Kabid Preservasi Jalan, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel Irawan kepada Tribun-Timur.com, pada Selasa (12/7/2025).
Terkait nilai paket dan panjang pengerjaan, Irawan mengaku masih dalam perhitungan.
Detailed Engineering Design (DED) sedang disusun antara Pemprov Sulsel dan PT Vale.
"Kerjasama PT vale, saat ini masih penyusunan DED," jelasnya.
DED akan memuat gambaran teknis pengerjaan,spesifikasi material, rancangan anggaran biaya hingga rencana kerja dan syarat-syarat.
Jika telah selesai, maka detail proyek pengerjaan tersebut dapat diketahui.
Irawan menyebut masyarakat Luwu Raya tak perlu khawatir.
Pasalnya pihak Pemprov disebutnya terus memantau ruas jalan yang memungkinkan dikerjakan pada 2025.
"Selain itu di ruas lain tetap kami lakukan pemeliharaan dan penanganan mendesak melalui UPT kami disana," jelasnya.
Proyek perbaikan jalan di Sulsel memang sempat mendapat sorotan.
Sebab dari anggaran senilai Rp2,45 triliun dikucurkan Andi Sudirman, tidak satupun menyentuh Luwu Raya.
Anggota DPRD Sulsel Dapil Luwu Raya Asni mengkritik megaproyek tersebut dalam rapat bersama Dinas Bina Marga, Dinas Bina Konstruksi, dan Bappelitbangda.
Asni mengungkapkan kekecewaannya.
"Tentu tidak terima apapun alasannya. Luwu Raya juga sangat membutuhkan perhatian khusus. Ini demi kelancaran distribusi logistik dan tentu pertumbuhan ekonomi," ujar Ketua DPD PAN Luwu, Selasa (12/8/2025).
Asni meminta Pemprov Sulsel mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
Ia mendesak rapat dengar pendapat dijadikan bahan evaluasi dan dasar usulan untuk menambah menjadi enam paket proyek.
"Agar alokasi anggaran lebih merata dan adil," ujarnya.
Anggota DPRD Sulsel lainnya Rusli Sunali menyebut daerahnya dijanjikan akan diprioritaskan pada 2026.
"Akan dianggarkan tahun depan, menggunakan APBD provinsi juga," kata Rusli saat dikonfirmasi, Selasa (12/8/2025).
meski tak masuk dalam skema multiyears, proyek pembangunan jalan di Luwu Raya tetap akan berjalan.
Ia mencontohkan proyek jalan Bua-Toraja senilai Rp25 miliar pada tahun lalu akan dilanjutkan dengan alokasi Rp16 miliar pada 2026.
"Pemprov Sulsel telah menggelontorkan dana untuk proyek lain di Luwu Raya seperti pembangunan rumah sakit Bua senilai Rp250 miliar dan pembebasan lahan Bandara Bua sebesar Rp25 miliar yang masuk dalam APBD Perubahan 2025," ujarnya.
Sebanyak 5 paket jalan kini sedang dilelang pengerjaannya.
Untuk paket 1 nilai total pagu anggarannya sebesar Rp 500 miliar.
Paket 1 Lokasi pengerjaannya meliputi Jl Hertasning hingga Jl Aroepala di Kota Makassar.
Kemudian berlanjut arah Jl Tun Abdul Razak hingga ke Jl HM Yasin Limpo Gowa arah poros Malino.
Lanjut poros Bili-Bili arah Malino, Malino - Tondong Sinjai sampai ke Tanete - Tana Beru (Bulukumba).
Kemudian paket 2, nilainya sekitar Rp 300 miliar.
Paket dua meliputi wilayah Takalar - Gowa. Jadi mulai dari Barombong, Panciro, Galesong, Pattallassang.
Kemudian masuk ke Malakaji, Jeneponto. Dari arah Malakaji, Sapaya.
Paket 3 kisaran anggaran Rp 500 miliar fokus wilayah Sidrap, Pinrang, Soppeng.
Paket 4 disiapkan anggaran Rp 600 miliar untuk ruas Pekkae, Takkalalla, mengarah ke Wajo.
Lanjut di daerah Wajo arah ke Salo Peneki, turus ke Cabbengnge, serta sekitar Anabanua.
Paket 5 juga disiapkan anggaran sekitar Rp 500 miliar.
Fokus pengerjaan di Bone l, khususnya ujung Lamuru, Palattae, Tana Batue, Sanrego ke arah Sinjai.
Lalu ujung Lamuru ke Takkalalla sama Pangkep arah Parigi.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz