Anggota DPRD Sulsel Dapil Luwu Raya Asni mengkritik megaproyek tersebut dalam rapat bersama Dinas Bina Marga, Dinas Bina Konstruksi, dan Bappelitbangda.
Asni mengungkapkan kekecewaannya.
"Tentu tidak terima apapun alasannya. Luwu Raya juga sangat membutuhkan perhatian khusus. Ini demi kelancaran distribusi logistik dan tentu pertumbuhan ekonomi," ujar Ketua DPD PAN Luwu, Selasa (12/8/2025).
Asni meminta Pemprov Sulsel mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
Ia mendesak rapat dengar pendapat dijadikan bahan evaluasi dan dasar usulan untuk menambah menjadi enam paket proyek.
"Agar alokasi anggaran lebih merata dan adil," ujarnya.
Anggota DPRD Sulsel lainnya Rusli Sunali menyebut daerahnya dijanjikan akan diprioritaskan pada 2026.
"Akan dianggarkan tahun depan, menggunakan APBD provinsi juga," kata Rusli saat dikonfirmasi, Selasa (12/8/2025).
meski tak masuk dalam skema multiyears, proyek pembangunan jalan di Luwu Raya tetap akan berjalan.
Ia mencontohkan proyek jalan Bua-Toraja senilai Rp25 miliar pada tahun lalu akan dilanjutkan dengan alokasi Rp16 miliar pada 2026.
"Pemprov Sulsel telah menggelontorkan dana untuk proyek lain di Luwu Raya seperti pembangunan rumah sakit Bua senilai Rp250 miliar dan pembebasan lahan Bandara Bua sebesar Rp25 miliar yang masuk dalam APBD Perubahan 2025," ujarnya.
Sebanyak 5 paket jalan kini sedang dilelang pengerjaannya.
Untuk paket 1 nilai total pagu anggarannya sebesar Rp 500 miliar.
Paket 1 Lokasi pengerjaannya meliputi Jl Hertasning hingga Jl Aroepala di Kota Makassar.
Kemudian berlanjut arah Jl Tun Abdul Razak hingga ke Jl HM Yasin Limpo Gowa arah poros Malino.