Tribun RT RW

Ketua RT 2 Parang: Tak Harus Hebat, yang Penting Bermanfaat

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua RT 5 Kelurahan Parang, Indra Irawan

MAKASSAR, TRIBUN - Di lorong sempit dan sederhana di Kelurahan Parang, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, kehidupan warga berjalan dalam harmoni yang tak banyak diketahui orang luar.

Di tengah lorong itulah, nama Indra Irawan dikenal luas, bukan hanya sebagai ketua RT, tetapi sebagai sosok yang selalu hadir untuk warganya.

Sejak Maret 2025, Indra dipercaya menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua RT 05/RW 01, menggantikan ketua sebelumnya.

Tugas ini datang tak lama setelah Munafri Arifuddin (Appi) resmi dilantik sebagai Wali Kota Makassar.

Penunjukan Indra bukan semata karena kekosongan jabatan, tetapi karena kepercayaan warga yang melihatnya sebagai figur yang mampu menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.

“Saya terima amanah ini karena bagi saya, mengurus warga itu ibadah. Ini bukan sekadar jabatan, tapi panggilan hati,” ucap Indra, mengenang awal mula ia diangkat.

Dedikasi Tanpa Batas

Memimpin wilayah seluas 4.800 meter persegi dengan 33 kepala keluarga bukan perkara mudah.

Setiap hari, Indra menyisihkan waktunya untuk menyelesaikan urusan administrasi warga, mendengarkan keluhan, atau hanya sekadar menyapa satu per satu dari mereka.

Di tengah padatnya aktivitas, ia tetap menjaga hubungan baik dengan semua elemen masyarakat.

Namun, menurut regulasi, ia tidak dapat mencalonkan diri kembali sebagai ketua RT definitif.

Menanggapi itu, Indra justru menunjukkan kebesaran hati.

“Kalau memang aturannya begitu, saya tidak masalah. Masih banyak yang lebih muda, lebih kreatif, dan bisa memberi warna baru. Saya siap mendukung dari belakang,” tuturnya dengan senyum.

Di balik sosok ketua RT yang sederhana, Indra punya sisi lain yang tak kalah menarik, ia seorang seniman pernikahan. 

Bersama sang istri, Rosmina, ia mengelola sebuah rumah pengantin yang telah membantu banyak pasangan mengabadikan momen pernikahan mereka.

“Mengurus warga dan mengurus pernikahan itu mirip. Sama-sama butuh sentuhan seni, komunikasi, dan rasa peduli,” ujar Indra.

Profesi itu tidak hanya menjadi sumber penghasilan, tapi juga ruang untuk mengekspresikan kreativitasnya.

Dan meski waktunya tersita antara tugas sosial dan pekerjaan, Indra tetap memastikan dirinya selalu hadir sebagai suami dan ayah bagi dua anaknya.

Menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia, kesibukan Indra bertambah.

Ia menjadi motor penggerak berbagai persiapan mulai dari pemasangan baliho, umbul-umbul, hingga dekorasi lorong.

Ia bahkan menggagas lomba-lomba tradisional seperti panjat pinang, balap karung, dan makan kerupuk dengan menggandeng RT lain agar suasana perayaan terasa lebih meriah.

“Kita ingin lorong ini hidup. Suasana kemerdekaan harus dirasakan semua kalangan, dari anak-anak sampai orang tua. Ini bukan soal lomba, tapi soal kebersamaan,” katanya 

RT 05 dihuni oleh warga dari berbagai latar belakang, PNS, guru, pegawai kantoran, pengusaha, hingga pekerja jasa.

Keragaman itu, kata Indra, bukan hambatan, tapi justru kekuatan.

“Kalau semua mau terlibat, semua kegiatan bisa berjalan lancar. Kuncinya cuma satu, komunikasi dan saling menghargai,” ujarnya.

Indra bukan hanya pemimpin administratif.

Ia adalah bagian dari denyut kehidupan lorongnya. Kehadirannya bukan karena jabatan, tapi karena keinginan tulus untuk memberi arti dalam hidup orang lain.

“Jabatan itu titipan. Selama diamanahkan, saya akan jalani dengan sebaik-baiknya. Karena memberi manfaat, sekecil apa pun, itu sudah cukup bagi saya,” tutupnya.

Profil Singkat

Nama Lengkap: Indra Irawan

Tempat/Tanggal Lahir: Makassar, 21 Mei 1982

Jabatan: Plt Ketua RT 05/RW 01 Kelurahan Parang, Kecamatan Mamajang

Profesi: Wedding Art (Seniman Pernikahan)

Istri: Rosmina

Anak: 2 orang

Jumlah KK: 33 Kepala Keluarga

Jumlah Penduduk: Sekitar 150 jiwa

Luas Wilayah: ±4.800 m⊃2;

Pekerjaan warga: PNS, guru, pegawai kantoran, pengusaha, dan pekerja jasa.(*)

Berita Terkini