TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim pengabdian Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Puslitbang Kesehatan LPPM Unhas sukses melakukan pengabdian masyarakat melalui program kemitraan di kelompok wanita nelayan.
Mereka melakukan peningkatan status gizi dan kesehatan gigi bagi masyarakat di Pulau Polewali, Kabupaten Pangkep, Sabtu (9/8/2025).
Program tersebut bentuk pengabdian masyarakat dan kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan gigi mulut.
Serta peningkatan kualitas gizi keluarga sebagai upaya penurunan angka stunting di Indonesia.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unhas di pulau Polewali Kabupaten Pangkep, Prof drg Sherly Horax mengatakan program tersebut secara khusus memberdayakan masyarakat nelayan setempat dan memberikan dukungan edukasi secara berkesinambungan.
Khususnya dalam aspek kesehatan ibu, remaja dan anak, terutama kesehatan gigi anak, guna menurunkan angka stunting, dan mencegah pernikahan dini.
“Kegiatan ini melibatkan enam dosen unhas, residen ilmu kedokteran gigi anak, mahasiswa dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, kelompok wanita nelayan dan para pemangku kepentingan masyarakat pulau pesisir setempat,” katanya, dalam rilis, Minggu (10/8/2025).
Prof Sherly Horax mengatakan kegiatan ini dapat berdampak positif serta menjadi inspirasi bagi masyarakat.
Dalam program kemitraan ini, masyarakat dilatih dalam membuat pangan bergizi bakso ikan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan teknik pengolahan hasil laut menjadi produk bernilai jual tinggi, tetapi juga memperhatikan standar kebersihan dan keamanan pangan,” katanya.
Selain itu, tim juga memberikan penyuluhan
kepada masyarakat pentingnya menjaga
kebersihan gigi dan mulut sejak dini.
Mulai dari teknik menyikat gigi yang benar, pencegahan karies, hingga pemeriksaan gigi bagi anak-anak dan orang dewasa.
Staf Pengajar Bagian Ilmu Kedokteran Anak FK Unhas, Prof Aidah Juliaty Alimuddin Baso, mengatakan tindakan preventif sangat penting diajarkan kepada anak-anak sejak dini.
“Kami ingin memastikan senyum masyarakat Pulau Polewali tetap sehat dan percaya diri,” katanya.
Tim FKG Unhas juga memberikan demonstrasi
menggunakan Virtual Reality (VR) mengenai kesehatan gigi dan mulut di sekolah yang
membuat anak-anak menjadi sangat antusias.
Prof Aidah Juliaty Alimuddin Baso yang menjadi salah satu tim pengabdian FKG Unhas menyampaikan kepada masyarakat pentingnya ASI eksklusif dan cara mencegah agar anak tidak menjadi stunting.
“Pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak menjadi kunci pertumbuhan optimal dan pencegahan masalah gizi jangka panjang,” jelasnya.
Kepala Dusun Pulau Polewali, mengaku merasa diperhatikan dan dibekali pengetahuan yang bermanfaat.
“Semoga kerja sama ini terus berlanjut demi kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Program kemitraan masyarakat FKG Unhas ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju masyarakat Pulau Polewali yang lebih sehat, mandiri, dan sejahtera.
Sebab menggabungkan edukasi kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan
kesadaran gizi,
Diketahui hadir juga dalam kegiatan ini Prof Harun Achmad selaku ketua tim rombongan bersama staf pengajar bagian ilmu kedokteran anak FK Unhas Prof Aidah Juliaty Alimuddin Baso.
Kemudian ada Prof Hendra Chandha, Prof Sumintarti, dan Dr Sri Ramadhany yang turut aktif dalam melakukan rangkaian edukasi kegiatan pengabdian masyarakat di Pulau Polewali Pangkep.