Plt Ketua DPW Partai Perindo Sulsel, Abdul Hayat Gani, menyambut baik kehadiran Ketua Dewan Pakar dalam temu kader tersebut.
“Kehadiran Prof Nurdin Abdullah menjadi semangat baru bagi kami di Sulsel. Ini momentum untuk mempererat soliditas kader dan meneguhkan komitmen kebersamaan dalam membesarkan Partai Perindo ke depan,” ujarnya.
Ketua Dewan Pakar DPP Partai Perindo, Prof Nurdin Abdullah, mengapresiasi antusiasme kader dalam kegiatan temu kader ini.
“Saya senang bisa hadir dan bersilaturahmi langsung dengan kader-kader Perindo di Sulsel. Semoga kebersamaan ini menjadi langkah awal untuk semakin memperkuat semangat kerja kolektif kita di seluruh daerah,” ungkap Mantan Gubernur Sulsel itu.
CEO PT Duta Politik Indonesia, Dedi Alamsyah, turut memberikan tanggapan usai menghadiri kegiatan temu kader tersebut.
“Pertemuan seperti ini penting untuk menjaga semangat dan arah perjuangan partai. Saya melihat ada potensi besar di tubuh Perindo yang tinggal dimaksimalkan lewat kolaborasi dan konsolidasi yang solid,” ujar Dedi.
Menurutnya, Perindo adalah partai yang punya track record bagus.
"Pemilu 2019 lalu, Perindo punya 24 kursi di Sulawesi Selatan. Kita dulu kenal yang namanya UMKM Perindo. Ini program bagus yang harus dilanjutkan," katanya.
Partai Perindo, singkatan dari Partai Persatuan Indonesia, adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini didirikan pada 8 Oktober 2014 oleh pengusaha dan pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
Pada akhir Juli 2024, Angela Tanoesoedibjo, putri dari Hary Tanoesoedibjo, ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Perindo. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Visi dan Misi
Partai Perindo berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera dengan fokus pada pemerataan kesejahteraan, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, petani, nelayan, dan buruh.
Partai ini juga mengedepankan program-program ekonomi kerakyatan dan mendukung UMKM.
Arah Politik
Partai Perindo memosisikan diri sebagai mitra pemerintah, bukan sebagai oposisi, untuk mengisi kekurangan yang ada demi kemajuan Indonesia.
(*)