TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Juni 2025.
Sebanyak 1.959 kunjungan tercatat sepanjang bulan tersebut, naik 33,45 persen dibanding Mei 2025 yang hanya mencapai 1.468 kunjungan.
Wisman asal Malaysia mendominasi dengan 1.191 kunjungan, disusul turis asal Singapura sebanyak 94 kunjungan.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulsel, Didi Leonardo, menyambut baik peningkatan jumlah kunjungan tersebut.
Namun ia menilai dampaknya terhadap industri pariwisata daerah masih minim.
“Banyak turis datang tanpa menggunakan jasa agen perjalanan, sehingga mereka tidak diarahkan ke destinasi belanja, wisata sejarah, atau UMKM lokal,” kata Didi saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (4/8/2025).
Menurutnya, perlu ada regulasi yang mewajibkan wisatawan menggunakan travel agent untuk menciptakan pola perjalanan yang lebih teratur dan berdampak bagi pelaku pariwisata lokal.
“Peningkatan ini kami syukuri, tapi yang dibutuhkan adalah pariwisata yang berkualitas dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Didi menambahkan, sebagian besar kunjungan wisman hanya bersifat singkat, tanpa menginap di hotel maupun berbelanja produk lokal.
Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr Sutardjo Tui, menilai pentingnya memperkuat promosi wisata untuk menarik minat turis agar tinggal lebih lama dan memberi kontribusi ekonomi.
“Promosi harus masif, terutama melalui media sosial, dan disesuaikan dengan minat wisatawan,” katanya.
Ia juga menekankan potensi wisatawan domestik sebagai penggerak ekonomi lokal.
“Turis lokal cenderung hobi belanja. Itu peluang yang bisa dimaksimalkan,” pungkasnya.(*)