Appi dan Kepala Daerah Luwu Raya Bertemu Bahas Teror Kampus di Makassar, Zulfikar Limolang: Tepat!

Penulis: Renaldi Cahyadi
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEROR KAMPUS - Legislator Luwu Raya, Zulfikar Limolang apresiasi langkah pemerinrtah dalam meredam kasus teror kampus di Makassar.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Zulfikar Limolang, mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Pemerintah Kota Makassar, Palopo, Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, dan Luwu dalam meredam ketegangan yang terjadi di Kota Makassar beberapa waktu lalu.

Aksi teror di sejumlah kampus di Kota Makassar terjadi setelah tewasnya seorang aktivis.

Zulfikar mengatakan, inisiatif untuk menggelar pertemuan antar pihak adalah langkah tepat dalam menyelesaikan persoalan.

“Langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Luwu sudah tepat, menginisiasi pertemuan,” katanya saat dihubungi Tribun Timur, Senin (28/7/2025).

Ia mengaku jika terjadi konflik, solusi utamanya adalah dialog. 

“Sebenarnya kalau konflik, ya, satu solusinya adalah dialog. Solusi konflik itu penting untuk mengedepankan dialog,” ujarnya.

Zulfikar juga mendorong partisipasi aktif dari mahasiswa untuk ikut menjaga suasana kondusif. 

Menurutnya, jika ada mahasiswa yang memiliki aspirasi, lebih baik diarahkan untuk menginisiasi dialog, bukan aksi yang memperkeruh keadaan.

“Lebih penting memang mengedepankan dialog — dialog untuk mencapai kesepahaman bersama, sehingga masalah ini tidak melebar ke mana-mana,” ungkapnya.

Politisi asal Luwu Raya itu juga menegaskan bahwa peristiwa yang terjadi tidak layak disebut sebagai konflik antarmahasiswa atau bahkan antaretnis. 

“Saya tidak menilai ini sebagai konflik antar mahasiswa atau antaretnis. Saya tidak melihat ke situ,” kata dia.

Baca juga: 4 Kepala Daerah Bertemu Munafri Arifuddin serta Kapolrestabes dan Dandim Bahas Ketegangan Kampus

PEMKOT MAKASSAR - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengajak pemerintah daerah Luwu Raya menyelesaikan konflik sosial antarwilayah. Pertemuan berlangsung di Hotel Novotel Makassar, Jl Jenderal Sudirman, Minggu (27/7/2025) malam. (Humas Pemkot Makassar)

Ia mewanti-wanti agar semua pihak tetap waspada terhadap kemungkinan masuknya provokator yang sengaja ingin menciptakan keresahan. 

“Kita harus menghindari adanya kelompok provokator yang masuk dan memang suka dengan kondisi-kondisi keresahan di masyarakat,” jelasnya.

Pemerintah turun tangan menyelesaikan konflik sosial melibatkan mahasiswa Makassar dan Luwu Raya.

Aksi teror di sejumlah kampus di Kota Makassar terjadi setelah tewasnya seorang aktivis.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengajak pemerintah daerah Luwu Raya menyelesaikan persoalan ini.

Hadir dalam pertemuan, Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim, Pj Wali Kota Palopo Firmanza DP, Wakil Bupati Luwu Timur Puspawati Husler, dan Bupati Luwu H Patahudding.

Pertemuan juga dihadiri Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Dandim Makassar Letkol Inf Franki Susanto. 

Pertemuan berlangsung di Hotel Novotel Makassar, Jl Jenderal Sudirman, Minggu (27/7/2025) malam.

Munafri mengajak semua pihak menyelesaikan persoalan secara persuasif. 

Ia berharap situasi tetap kondusif dan hubungan antarwilayah tidak terganggu.

"Tujuan utama pertemuan ini adalah mencari solusi damai dan memastikan persoalan yang sempat viral di media sosial dapat diselesaikan bersama-sama," ujar Munafri Arifuddin.

Ia menegaskan pertemuan ini bukan seremonial, tetapi forum untuk menyerap informasi lapangan dari aparat keamanan dan kepala daerah asal mahasiswa terlibat.

"Kita berdiskusi untuk mengetahui kondisi terkini terkait mahasiswa Luwu Raya di Makassar. Kapolres dan Dandim telah berkomunikasi langsung dengan kepala daerah asal Luwu Raya untuk memahami situasi secara menyeluruh," katanya.

Munafri juga menekankan pentingnya koordinasi lintas pihak demi menjaga ketertiban.

"Solusi terbaik adalah memastikan semua persoalan terselesaikan tanpa merugikan mahasiswa. Masing-masing daerah perlu menjaga lingkungannya, karena persoalan kecil bisa melebar bila tidak segera ditangani," tambahnya.

Munafri mengingatkan agar tak ada pihak memanfaatkan insiden ini memicu provokasi.

Pemkot Makassar berkomitmen mencegah isu berkembang menjadi pemicu baru.

"Dengan komunikasi terbuka seperti ini, potensi gesekan bisa ditangani lebih cepat," tegasnya.(*)




Berita Terkini