TRIBUN-TIMUR.COM - Kanit 4 Sat Intelkam Polres Sinjai, Ipda Sukandi ternyata memiliki alasan tampil bak orang gila.
Sosok Ipda Sukandi kini viral di sosial media.
Ipda Sukandi curi perhatian dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara di Mapolres Sinjai pada Selasa (1/7/2025).
Para tamu undangan dibikin syok.
Ia tetiba muncul di barisan polisi yang sedang upacara.
Gayanya jauh dari tampang polisi, biasa dikenal rapih.
Beda Ipda Sukandi, ia bertato, berkalung piring plastik, berbaju kaus robek, bercelana pendek, dan membawa senjata rakitan dari kayu.
Ia tiba-tiba tampil ke depan barisan.
Banyak mengira pria itu adalah orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Namun ternyata, sosok tersebut adalah Ipda Sukandi, anggota Sat Intelkam Polres Sinjai menerima penghargaan sebagai perwira berprestasi di bidang intelijen.
Ia meraih peringkat 3 Cover Job Terbaik Pama Kontra Intelijen Tahun 2025, usai menyelesaikan pendidikan di Pusdik Intel, Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Penampilannya mencolok adalah bentuk penyamaran dalam tugas kontra intelijen.
Aksi itu kembali ia peragakan saat menerima penghargaan dari Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar.
Ipda Sukandi mengaku senang menggunakan pakaian layaknya ODGJ saat bertugas.
“Unik dan elegan. Saya suka, cocok digunakan saat melakukan tugas sebagai agen intelijen,” katanya kepada TribunTimur, Rabu (2/7/2025).
Setelah menerima penghargaan, karir Ipda Sukandi tidak berhenti sampai di situ saja.
Karir Ipda Sugandi di dunia Intelijen kepolisian terus melejit.
Ipda Sukandi kali ini mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan Pama Psikologi Intelijen di Pusdik Intelijen Polri Soreang Bandung.
Kegiatan tersebut dimulai tanggal 3 Juli hingga 3 Agustus 2025.
“Alhamdulillah saya bersyukur bisa mengikuti pelatihan Intelejen di Pusdik Intelijen Polri Soreang Bandung,” ujarnya.
Sebelumnya, Ipda Sugandi diberikan kepercayaan untuk mengikuti Dikbangspes Pama kontra Intelijen pada Februari 2025.
“Alhamdulillah pada Februari 2025 pimpinan memberikan kepercayaan lagi untuk mengikuti Dikbangspes Pama kontra intelijen , saya gunakan cover job ODGJ dan mendapatkan peringkat 3 dari 25 peserta,” katanya.
Selama mengikuti Dikbangspes Pama Intelijen, Ipda Sukandi 2 kali berturut turut mendapat predikat terbaik dalam cover jobnya.
Tujuan penyamaran
Tujuan utama intelijen menyamar adalah untuk mengumpulkan informasi rahasia tanpa terdeteksi, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan efektif.
Penyamaran memungkinkan intelijen untuk mendekati target, membaur dengan masyarakat, dan mengumpulkan data penting tanpa menimbulkan kecurigaan.
Mengumpulkan informasi
Penyamaran memungkinkan intelijen untuk mendekati sumber informasi yang mungkin sulit dijangkau jika mereka menggunakan identitas asli.
Dengan menyamar, mereka dapat berinteraksi dengan target, menghadiri acara, atau memasuki lokasi yang mungkin tertutup bagi mereka.
Menghindari deteksi
Tujuan utama penyamaran adalah untuk tidak menarik perhatian atau dicurigai oleh target atau pihak lain yang mungkin menjadi target pengawasan. Dengan menyamar, intelijen dapat menghindari deteksi dan terus beroperasi tanpa terganggu.
Memantau dan menganalisis
Intelijen yang menyamar juga dapat memantau situasi dan aktivitas di lingkungan sekitar, mengumpulkan data tentang perilaku, rencana, atau potensi ancaman.
Data ini kemudian dianalisis untuk memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan.
Melindungi operasi
Penyamaran juga dapat digunakan untuk melindungi operasi intelijen lainnya.
Dengan menyamar, intelijen dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi agen lain untuk bergerak atau melakukan tugas lain.
Contoh Penyamaran
Pedagang
Intelijen dapat menyamar sebagai pedagang kaki lima, seperti pedagang bakso, tukang nasi goreng, atau pedagang keliling lainnya, untuk berinteraksi dengan masyarakat dan mengumpulkan informasi tentang lingkungan sekitar.
Wartawan
Profesi wartawan seringkali dianggap sebagai profesi yang netral dan memiliki akses ke berbagai sumber informasi. Intelijen dapat menyamar sebagai wartawan untuk mencari data dan informasi tanpa menimbulkan kecurigaan.
Pekerja Profesional
Intelijen juga dapat menyamar sebagai pekerja profesional di berbagai sektor, seperti bidang teknologi, keuangan, atau kesehatan, untuk mendapatkan akses ke informasi yang terkait dengan sektor tersebut.
Penyamaran dalam dunia intelijen adalah seni yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang luas.
Intelijen harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, membangun kepercayaan, dan mengumpulkan informasi secara efektif tanpa menimbulkan kecurigaan
Profil Ipda Sukandi:
Nama: Sukandi W Dehi
Tempat, Tanggal Lahir: Gorontalo, 9 Agustus 1973
Alamat: BTN Lappamas 3, Sinjai
Agama: Islam
Riwayat Pendidikan:
Seba Milsuk 1993/1994
PAG 2021 / WMH A
Riwayat Pangkat:
Serda, 29 November 1993 (SPN Batua)
Ipda, 9 November 2021 (Setukpa Sukabumi)
Riwayat Jabatan:
BA Sabhara (Polres Kep. Yapen, Polda Papua)
BA Satreskrim (Polres Kep. Yapen, Polda Papua)
BA Logistik (Polres Kep. Yapen, Polda Papua)
Ka Pos Pol Bandara (Polres Kep. Yapen, Polda Papua)
Kanit Lantas KP3 Laut (Polres Kep. Yapen, Polda Papua) – 2009
BA Dit Sabhara Polda Sulselra – 2010
BA Ditlantas Polda Sulsel – 2012
BA Biddokes Polda Sulsel – Maret 2021
Kasi Dokkes Polres Sinjai
Waka Polsek Sinjai Timur (Polres Sinjai)
KBO Satpolair (Polres Sinjai)
Kanit Patwal/Turjawali Lalu Lintas (Polres Sinjai)
Plh. Kapolsek Persiapan Pulau Sembilan (Polres Sinjai)
Waka Polsek Tellulimpoe (Polres Sinjai)
Kanit 4 Kamneg Intelkam (Polres Sinjai).(*)