TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Murniani atau Bu Gene (6) akan maju Pemilihan Ketua Rukun Tetangga (RT) di Makassar.

Murniani atau Bu Gene menjabat Ketua RT era Danny Pomanto memimpin Makassar.

Ia menjabat PJ RT 6 RW 08 Kelurahan Kassi-Kassi, tiga tahun terakhir.

Ada 38 unit rumah di Blok F, jumlah penghuni 41 kepala keluarga (KK).

RT 6 RW 08 berada di Asrama Kepolisian (Aspol) Toddopuli, Jl Toddopuli Raya, Kelurahan Kassi-Kassi, Kecamatan Rappocini.

Baca juga: Regulasi Pemilihan RT/RW Makassar Masih Tunggu Disetujui Pemprov

Khusus di Aspol, ada sekitar 300 Kepala Keluarga (KK), enam RT.

Baginya menjadi pemimpin di dalam lingkup asrama bukanlah hal baru.

Pasalnya selain sebagai ketua RT, Murniani juga ketua posyandu dan menjabat sebagai Sekretaris Asrama.

Ia ditunjuk menjadi sekretaris Asrama yang berdiri pada 1991 sejak 1998 hingga sekarang.

Murniani menyebut tugas pokok dari jabatan RT dan Sekretaris Asrama, tidak jauh berbeda.

"Kalau sekretaris asrama tugasnya itu paling untuk pendataan warga tiap tahun, bahwa ada pergantian penghuni misalnya, dan yang data itu khusus kepala keluarga," kata Murniani ditemui di rumahnya, Kamis (26/6/2025)

"Kemudian kalau tugas RT pendataannya satu keluarga masuk yang kita data," lanjutnya.

Istri dari purnawirawan Polri Aiptu Hermugenes ini mengaku cukup menikmati jabatan sebagai RT 06.

Pasalnya penghuni di lingkungan Asrama Toddopuli cukup rukun dan tentram.

Ia mengaku belum pernah menghadapi persoalan warga yang berselisih paham antar tetangga.

"Permasalahan paling cuman di tingkat anak-anak bertengkar, tidak sampai pada orang tuanya ikut-ikutan. Itupun kalau anak-anak kan begitu, sebentar cekcok, besoknya main lagi," ucapnya.

Khusus keluhan warga yang ia kerap terima, adalah layanan pengangkutan sampah.

Tak jarang kata ibu dua orang anak ini, memberikan penjelasan ke warga ketika terjadi kelambatan pengangkutan sampah.

"Kan biasa truk sampah itu lambat karena ada kendala di TPA, itu saja keluhan warga yang biasanya saya harus beri penjelasan sambil berkomunikasi dengan petugas yang mengangkut sampah," ujarnya.

Selain persoalan keterlambatan pengangkutan sampah, keluhan warga lainnya saat musim penghujan.

Hal ini disebabkan, lantaran sedimen drainase yang menumpuk menyebabkan air cepat meluap hingga menimbulkan genangan.

Sedimen dalan selokan atau drainase Komplek Aspol Toddopuli terakhir kali dibersihkan atau diangkut pada 2022, atau sekitar tiga tahun silam.

"Sedimen tertutup sampah, terakhir dikerok tiga tahun lalu," terangnya.

Di komplek Aspol Toddopuli kata dia, rutin digelar kerja bakti tiap bulannya.

Hanya saja, sedimen yang berada di dalam drainase perlu diangkut menggunakan alat petugas kebersihan.

"Waktu kerja bakti, masing-masing warga kerja bakti depan rumah. Jadi kita umumkan lewat grup RW," sebutnya.

Tidak hanya komunikasi via grup WhatsApp, untuk merawat kerukunan dan keakraban antar penghuni, juga rutin digelar Tudang Sipulung tiap bulannya.

Selain untuk mempererat silaturrahmi sesama warga, hajatan itu juga bertujuan mengevaluasi persoalan yang dihadapi untuk dicarikan solusi bersama.

Jelang momentum pemilihan RT ini, Murniani mengaku tidak berambisi untuk kembali terpilih.

Hanya saja, ketika warga yang dipimpinnya saat ini masih memberikan kepercayaan, dirinya mengaku siap kembali menjadi RT.

"Kalau saya tidak pernah terlalu ambisi persoalan beginian. Tapi kalau wargaku menginginkan saya tetap, maka saya akan siap," jelasnya.

Ia juga tak merasa tersaingi saat ada warga yang hendak maju mencalonkan diri sebagai ketua RT.

Namun dari kebanyakan warga yang padat aktifitas kedinasan sebagai anggota Polri, kata Murniani, kebanyakan memilih menyerahkan kepada yang lebih berpengalaman.

"Kalau ada yang mau warga silahkan maju juga. Kita bersaing secara sehat," tuturnya.(*)