TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bersih sebelum terbit fajar.
Sepenggal kalimat yang mewakili kegigihan petugas kebersihan kawasan Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar.
Tempat ikonik ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini, berlokasi di Jl Penghibur, Kecamatan Ujung Pandang.
Saat langit masih gelap, seorang perempuan paruh bayah sudah menunaikan tanggung jawabnya sebagai 'pasukan orange'.
'Pasukan orange'' adalah julukan yang kerap disematkan untuk petugas kebersihan.
Julukan itu lantaran mereka dibekali seragam serba orange oleh Pemerintah Kota Makassar.
Saat jam digital masih menunjukkan angka 04.50 Wita.
Seorang perempuan paruh baya, tampak sementara sibuk membersihkan sisi selatan anjungan.
Tepatnya Anjungan City of Makassar hingga dekat Pos Satpol PP sejajar Masjid Amirul Mukminin.
Ia menyapa pengunjung yang hendak menunaikan salat subuh di masjid terapung pertama Kota Makassar itu.
"Masukmi pak, baru itu sembahyang (salat) Sunnah," ucapnya menyapa pengunjung sembari menyapu sampah plastik dan dedaunan kering berguguran.
Baca juga: Tinjau Pantai Losari, Appi: Ini Wajah Makassar!
Dedaunan kering itu, kebanyakan dari pohon ketapang yang menghiasi Anjungan Pantai Losari.
Sementara sampah plastik yang berserakan, dari kemasan cemilan dan botol mineral pengunjung, yang belum sadar membuang sampah pada tempatnya.
Dihampiri selepas jamaah Masjid Amirul Mukminin menunaikan salat subuh, perempuan paruh baya itu mengaku bernama Marliah (47).
Saban hari, ia bersama sang suami, Ramli (48), bertugas membersihkan sampah di kawasan Anjungan City of Makassar.
"Dari jam setengah lima (04.30) tadi saya sudah disini. Harus bersih sebelum terbit matahari," ujarnya warga Jl Nuri, Kecamatan Mariso ini.
Marliah terbilang cukup rajin atau datang lebih awal dibanding beberapa petugas lainnya.
Pasalnya, saat dihampiri, beberapa petugas kebersihan lainnya dengan mengenakan seragam orange, baru tiba.
"Jadi saya masuk mulai jam setengah lima sampai jam 10 siang," terang Marliah.
"Setelah itu istirahat, lalu dilanjutkan (suami) jam 10 sampai jam 2 siang. Kemudian saya masuk lagi jam 2 sampai jam 6 (18.00)," lanjutnya.
Ibu empat orang anak ini, mengaku sudah tujuh tahun terakhir bergabung sebagai 'pasukan orange' atau petugas kebersihan.
"Saya mulai kerja begini dari Tahun 2019 pak, jadi sudah masuk tujuh tahun ini," ucapnya.
Dalam sebulan, Marliah mengaku mendapat gaji dari Pemkot Makassar sebesar Rp 2.350.000.
Bareng suami, Marliah mengumpulkan total gaji Rp 4,7 juta.
Meski terbilang sederhana, Mariah mengaku bersyukur dapat dipekerjakan sebagai petugas kebersihan.
Sebab, dari jerih payah bersama sang suaminya itulah, dirinya bisa menafkahi keluarga.
"Alhamdulillah ada dipakai untuk makan (kebutuhan keluarga) dan dipakai untuk kasih sekolah anak," ujar Marliah.
Dari empat anak Marliah dan Ramli, dua diantaranya sudah berkeluarga.
"Yang ketiga sudah kerja, terus yang paling kecil (bungsu) ini baru mau masuk SMA," tuturnya.(*)