TRIBUN-TIMUR.COM - Alumni Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Hilmy Hafidah, terpilih sebagai Wisudawan Berprestasi (Terbaik) Fakultas FKIP dan Tingkat Universitas pada Wisuda ke-85 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Periode Juni 2025, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Sabtu, (21/7/2025).
Perempuan asal Kabupaten Takalar kelahiran 2004, menyelesaikan studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,99, dan nilai rata-rata 95,663, dalam tempo 3 tahun dan 8 bulan.
Wisudawan Berprestasi Tingkat Universitas peringkat kedua Hasmayanti dari Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik (Fisip), sedangkan peringkat ketiga Roslinda dari Fakultas Agama Islam (FAI).
Ketiganya dipilih berdasarkan keunggulan akademik, keaktifan organisasi, kontribusi sosial, serta pemahaman nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).
Wisudawan Berprestasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) yaitu Rizka Awwaliyah Tajuddin, Program Studi Pendidikan Dokter, menyelesaikan studi selama 3 tahun dan 6 bulan, dengan IPK 3,93, dan nilai rata-rata 91,038, asal daerah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wisudawan Berprestasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) yaitu Hasmayanti dari Program Studi Ilmu Komunikasi meraih IPK 3,92 dengan nilai rata-rata 93,425, dalam masa studi 3 tahun dan 8 bulan, asal daerah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Wisudawan Berprestasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yaitu Muhammad Anwar dari Program Studi Ekonomi Pembangunan, dengan IPK 3,84 dan nilai rata-rata 89,067, dalam waktu studi 4 tahun.
Wisudawan Berprestasi Fakultas Teknik yaitu Awaluddin Dapubeang, dari Program Studi Arsitektur, dengan IPK 3,90, dan nilai rata-rata 88,48, asal daerah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wisudawan Berprestasi Fakultas Agama Islam (FAI) yaitu Roslinda, dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, dengan IPK 3,99 dan nilai rata-rata 89,067, asal daerah Kabupaten Enrekang.
Wisudawan Berprestasi Fakultas Pertanian yaitu Erwin Arfah, dari Program Studi Agribisnis, dengan IPK 3,90 dan nilai rata-rata 90,583, dalam waktu 3 tahun dan 6 bulan.
Wisudawan Berprestasi Program Pascasarjana yaitu Patahuddin, dari Program Studi S3 Pendidikan, dengan IPK sempurna 4,00, asal daerah Kabupaten Bone.
Rektor Unismuh Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda mengatakan, Hilmy Hafidah, sebagai peringkat pertama, juga diberikan prioritas untuk diangkat menjadi dosen tetap di lingkungan Unismuh setelah menyelesaikan studi S2.
Hilmy Hafidah diberi keistimewaan untuk melanjutkan studi ke kampus manapun, baik dalam maupun luar negeri, dengan biaya dari Unismuh Makassar, sedangkan Hasmayanti dan Roslinda, juga diberi beasiswa S2 di Program Pascasarjana Unismuh, dan diberi prioritas untuk diangkat menjadi dosen setelah menyelesaikan studi lanjut tersebut.
Profil Wisudawan Terbaik
Dalam pidatonya sebagai wisudawan berprestasi, Hilmy Hafidah mengingatkan bahwa keberhasilan akademik bukan sekadar soal angka, melainkan buah dari perjalanan yang melibatkan banyak pihak.
“Hari ini bukan tentang toga dan ijazah, tetapi tentang malam-malam tanpa tidur, air mata dalam diam, dan doa-doa yang terus dipanjatkan,” ucapnya dengan nada yang tenang namun menyentuh.
Ia mengutip ayat dari Surah Al-Mujadilah yang menyatakan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang berilmu, sembari menekankan pentingnya menjadikan ilmu sebagai cahaya bagi sekitar, bukan sekadar alat untuk meraih gelar atau harta.
Hilmy menyatakan kesediaannya untuk menerima amanah menjadi dosen, karena merupakan bentuk penghargaan sekaligus tanggung jawab besar.
Ia menilai kesempatan tersebut sebagai kehormatan dan akan mengemban beasiswa yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
Semasa kuliah, Hilmy menunjukkan rekam jejak akademik dan organisasi yang kuat. Ia aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa (LKIM) Pena, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), serta Himpunan Mahasiswa Prodi PGSD. Ia juga menjadi anggota Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Takalar di Unismuh.
Kegiatan ilmiahnya meliputi penulisan artikel yang dipublikasikan dalam jurnal nasional. Ia menulis tentang efektivitas pembelajaran diferensiasi di tingkat sekolah dasar dan tentang pengaruh program Merdeka Belajar terhadap kualitas mahasiswa.
Selain itu, ia tercatat sebagai penerima pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa dan kerap menjadi finalis dalam lomba ilmiah, baik tingkat nasional maupun internasional.
Hilmy juga menyabet sejumlah penghargaan, termasuk medali perak dalam ajang Jakarta International Science Fair dan kompetisi menulis cerita pendek tingkat internasional.
Pada akhir pidatonya, Hilmy memberikan penghormatan kepada almamater yang disebutnya sebagai rumah intelektual dan spiritual. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pembimbing akademik, rekan-rekan organisasi, serta kedua orang tuanya.
Ia menutup dengan kalimat penuh makna dari pepatah Bugis, "Resopa temmangingngi namalomo nalatei pammase dewata", artinya, 'Hanya dengan kerja keras dan kesungguhan hati, seseorang akan mendapat rahmat Ilahi.'.(*)