TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 128 taruna-taruni tingkat akhir dari Politeknik Maritim AMI (Polimarim) Makassar mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi di kampus Polimarim, Jl Nuri Baru, Rabu-Sabtu (18-21/6/2025).
Kegiatan bertujuan memberikan Sertifikat Kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai pengakuan resmi keahlian para taruna, sekaligus pendamping ijazah untuk memasuki dunia kerja maritim yang semakin kompetitif.
Sebelum dilakukan Uji kompetensi, peserta mengikuti pelatihan dengan beberapa materi sertifikasi yang berlangsung selama tiga hari.
Pelatihan dan uji kompetensi diikuti peserta dari tiga program studi: Transportasi Laut, Manajemen Pelabuhan, dan Manajemen Logistik.
Ke-128 peserta tersebut dibagi dalam empat skema sertifikasi, yakni 45 peserta untuk skema Okupasi Freight Forwarder, 71 peserta untuk Klaster Pelaksana Pengurusan Angkutan Laut, 8 peserta untuk Okupasi Procurement Assistant Manager, dan 4 peserta untuk Klaster Pelaksana Pengeluaran Barang Impor di Pelabuhan.
Direktur Polimarim, H Amrin mengatakan sertifikasi kompetensi bukan hanya pelengkap administratif, tetapi menjadi bukti nyata bahwa lulusan perguruan tinggi vokasi memiliki keahlian dan siap bersaing secara profesional.
“Kami ingin taruna-taruni kami tidak hanya membawa ijazah, tetapi juga sertifikat kompetensi yang menjadi bukti kemampuan di dunia kerja. Ini bukan sekadar formalitas, tapi indikator nyata kesiapan lulusan menghadapi tantangan industri maritim global,” tegas Amrin.
Ia mengapresiasi kehadiran mitra strategis dari Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan uji kompetensi ini.
Kegiatan ini merupakan kerja bareng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 PIP Makassar dan LSP Polimarim yang merupakan tempat uji kompetensi (TUK).
Direktur PIP Makassar, Capt Rudy Susanto menyambut baik sinergi ini dan menekankan pentingnya sertifikasi profesi sebagai standar kualitas tenaga kerja maritim.
"Sertifikat BNSP merupakan pengakuan nasional atas keterampilan teknis dan sikap kerja. Kami dari PIP Makassar melalui LSP P1 terus mendorong peningkatan kualitas SDM melalui pengujian yang objektif dan berbasis standar industri,” ujar Capt Rudy.
Uji kompetensi ini digelar oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 PIP Makassar, dengan asesor bersertifikat yang melakukan pengujian berbasis unit kompetensi sesuai standar nasional. Para asesor juga turut mengawasi ketat jalannya proses uji agar objektivitas dan integritas terjaga.
Amrin menyebut pelaksanaan uji kompetensi ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Polimarim untuk melahirkan lulusan yang siap pakai.
"Industri saat ini tidak hanya menilai gelar akademik, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diukur dan dibuktikan," jelasnya.
Selain menjadi pendamping ijazah, sertifikat kompetensi juga menjadi nilai tambah di mata industri, terutama di sektor pelayaran, logistik, dan kepelabuhanan yang menuntut tenaga kerja tersertifikasi.
Dengan semangat kolaborasi dan peningkatan kualitas lulusan, Polimarim Makassar menegaskan komitmennya dalam mencetak SDM maritim yang unggul, kompeten, dan siap bersaing di pasar kerja nasional maupun global. (*)